Putussibau (Antaranews Kalbar) - Sekretaris Dinas Perdagangan Kapuas Hulu, Serli mengatakan penyebab kenaikan harga ayam potong dikarenakan ketersediaan ayam potong di peternak ayam di Kapuas Hulu tidak ada.
"Saya sudah jajaki penyebab kenaikan harga ayam potong, karena memang peternak ayam kita tidak ada stok ayam yang siap potong," kata Serli dihubungi Antara di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Minggu.
Dijelaskan Serli, anak ayam yang di beli dan di besarkan untuk menjadi ayam potong sangat terbatas, jadi para peternak cukup kesulitan juga memenuhi kebutuhan Kapuas Hulu.
Menurut dia, anak ayam berusia tiga atau empat bulan masa pemeliharaan hingga delapan bulan, baru bisa di jual ke pasaran untuk menjadi ayam potong.
"Memang itu kendala jika stok ayam potong tidak ada terpaksa pedagang membeli dari luar, tentu saja harganya berbeda," jelas Serli.
Meskipundemikian, Dinas perdagangan, kata Serli, akan melakukan koordinasi dengan Kantor Seksi Logistik Putussibau atau akan melaksanakan rapat koordinasi yang melibatkan sejumlah pihak.
"Untuk saat ini memang kami belum bisa memberikan solusi untum harga ayam potong itu, kami akan lakukan terlebih dahulu koordinasi dengan sejumlah pihak," kata Serli.
Pantauan Antara di Pasar Pagi Putussibau, kondisi ayam potong itu satu ekornya tidak melebih dari satu kilogram, rata - rata satu ekor sekilogram, bahkan tidak mencapai satu kilogram dengan kata lain ayam potong tersebut masih tergolong kecil.Budi Suyanto
Stok kosong penyebab harga ayam naik
Senin, 27 Agustus 2018 6:24 WIB