Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mendapatkan dana bantuan senilai Rp650 juta untuk penanganan demam berdarah dengue (DBD) menyusul kejadian luar biasa di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Marcus Gatot Budi, dihubungi di Sintang, Jumat mengatakan, kasus DBD di Kabupaten Sintang sudah mencapai 117 kasus. Dari 117 kasus tersebut, Kecamatan Sintang terbanyak dengan jumlah 101 kasus.
Dia mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang telah mendapatkan dana tambahan untuk penanganan DBD. "Dana tambahan ini dari dana tanggap darurat dan sebagian dana silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) tahun 2013 yang dimiliki Pemkab Sintang," katanya.
Marcus mengatakan total dana tambahan yang diberikan sebesar Rp650 juta. Dana ini akan digunakan untuk penanganan DBD seperti melaksanakan fogging. Pelaksanaan fogging juga diperluas sejak Kecamatan Sintang ditetapkan menjadi KLB.
Dia mengatakan setiap ada kasus DBD, petugas langsung melaksanakan fogging dengan radius 200 meter. "Sebelum KLB, radius melaksanakan fogging hanya 100 meter," katanya.
Ia menyampaikan kasus DBD di Kabupaten Sintang juga mendapat perhatian dari Kementerian Kesehatan RI. Seminggu yang lalu Kementerian Kesehatan RI mengirimkan utusan ke Sintang untuk memantau perkembangan kasus DBD di Kecamatan Sintang.
Marcus mengungkapkan Dinas Kesehatan juga meminta bantuan pada Kementerian Kesehatan untuk penanganan kasus DBD ini. "Kami mengajukan bantuan alat fogging dan abate pada utusan Kementerian Kesehatan RI yang datang ke Sintang," ungkapnya.
Dia menyampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang juga akan mengadakan tambahan 2-3 alat fogging. Dikatakan dia pembelian tambahan alat fogging ini bersumber dari dana tambahan penanganan DBD yang diberikan Pemkab Sintang.
Marcus menjelaskan dari 101 kasus DBD di Kecamatan Sintang, tertinggi berada di Desa Baning Kota sebanyak 22 kasus, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu 19 kasus dan Kelurahan Tanjung Puri Sintang 17 kasus.
Sementara untuk Kecamatan Sepauk bertambah 1 kasus. "Dari 14 kecamatan di Sintang, kasus DBD telah terjadi di Kecamatan Sintang, Sepauk, Binjai Hulu dan Sungai Tebelian," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Marcus Gatot Budi, dihubungi di Sintang, Jumat mengatakan, kasus DBD di Kabupaten Sintang sudah mencapai 117 kasus. Dari 117 kasus tersebut, Kecamatan Sintang terbanyak dengan jumlah 101 kasus.
Dia mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang telah mendapatkan dana tambahan untuk penanganan DBD. "Dana tambahan ini dari dana tanggap darurat dan sebagian dana silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) tahun 2013 yang dimiliki Pemkab Sintang," katanya.
Marcus mengatakan total dana tambahan yang diberikan sebesar Rp650 juta. Dana ini akan digunakan untuk penanganan DBD seperti melaksanakan fogging. Pelaksanaan fogging juga diperluas sejak Kecamatan Sintang ditetapkan menjadi KLB.
Dia mengatakan setiap ada kasus DBD, petugas langsung melaksanakan fogging dengan radius 200 meter. "Sebelum KLB, radius melaksanakan fogging hanya 100 meter," katanya.
Ia menyampaikan kasus DBD di Kabupaten Sintang juga mendapat perhatian dari Kementerian Kesehatan RI. Seminggu yang lalu Kementerian Kesehatan RI mengirimkan utusan ke Sintang untuk memantau perkembangan kasus DBD di Kecamatan Sintang.
Marcus mengungkapkan Dinas Kesehatan juga meminta bantuan pada Kementerian Kesehatan untuk penanganan kasus DBD ini. "Kami mengajukan bantuan alat fogging dan abate pada utusan Kementerian Kesehatan RI yang datang ke Sintang," ungkapnya.
Dia menyampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang juga akan mengadakan tambahan 2-3 alat fogging. Dikatakan dia pembelian tambahan alat fogging ini bersumber dari dana tambahan penanganan DBD yang diberikan Pemkab Sintang.
Marcus menjelaskan dari 101 kasus DBD di Kecamatan Sintang, tertinggi berada di Desa Baning Kota sebanyak 22 kasus, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu 19 kasus dan Kelurahan Tanjung Puri Sintang 17 kasus.
Sementara untuk Kecamatan Sepauk bertambah 1 kasus. "Dari 14 kecamatan di Sintang, kasus DBD telah terjadi di Kecamatan Sintang, Sepauk, Binjai Hulu dan Sungai Tebelian," katanya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014