Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat telah memetakan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang atau sepanjang umat Muslim merayakan Lebaran 2014.

"Pemetaan potensi gangguan Kamtibmas tersebut dilakukan guna mencegah seminimal mungkin gangguan Kamtibmas," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto saat memimpin rapat lintas sektoral di Mapolda Kalbar, Selasa.

Arief menjelaskan potensi gangguan Kamtibmas tersebut, yakni kebiasaan mudik masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua sehingga berbahaya bagi keselamatan pemudik itu sendiri.

Untuk permainan petasan sangat dilarang. Kemudian potensi gangguan lainnya, pelaksanaan meriam karbit, pemukiman yang kosong karena ditinggal mudik, dan urbanisasi, katanya.

"Selain itu, potensi gangguan pencurian kendaraan bermotor, penipuan, kebakaran, percaloan, narkoba, terorisme dan penimbunan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi oleh spekulan," ungkapnya.

Pengamanan Lebaran digelar dengan sandi "Operasi Ketupat Kapuas 2014", yang dimulai dengan gelar pasukan 21 Juli. Sementara Operasi Ketupat Kapuas 2014 mulai dilakukan tanggal 22 Juli - 6 Agustus atau selama 16 hari, kata Arief.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Kalbar menambahkan diundangnya lintas sektoral guna mengetahui kesiapan instansi terkait dalam menyambut lebaran di Kalbar.

"Seperti di sektor sarana infrastruktur jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalbar, dan sektor makanan apakah tersedia atau malah sebaliknya oleh Disperindahkop dan UKM Kalbar," ungkapnya.

"Operasi Ketupat 2014 sifatnya persuasif, dan simpatik, artinya lebih mengedepankan memberikan kenyamanan dan keamanan pada masyarakat yang akan melaksanakan Lebaran," kata Arief.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014