Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melakukan safari Ramadhan di Masjid Sirajul Munir Jalan Komodor Yos Sudarso, Kecamatan Pontianak Barat.
   
Edi Rusdi Kamtono, Senin malam, menjelaskan ibadah seharusnya tidak menjadi beban bagi yang melakukannya, justru ibadah yang dikerjakan itu dinikmati sebagai bekal di hari akhir kelak. “Kalau kita menganggap ibadah itu beban, niscaya kita akan merasa berat melakukannya. Tetapi kalau ibadah yang kita lakukan itu dinikmati maka kita bisa khusyuk dalam melaksanakan ibadah,” katanya

Di hadapan jamaah Shalat Tarawih, Edi menuturkan, sepuluh malam terakhir di Bulan Suci Ramadhan ini merupakan malam yang dinantikan oleh umat Islam yang tengah menjalankan ibadah puasa, yakni malam lailatul qadar.

“Malam lailatul qadar  biasanya turun di malam-malam ganjil diantara sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan,” ungkapnya.

Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Quran digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. “Pada malam lailatul qadar, ibadah yang kita lakukan akan dilipatgandakan,” kata Edi.

Menurutnya, pada sepuluh malam terakhir ini banyak hal yang bisa dilakukan dalam beribadah menyambut turunnya malam lailatul qadar, diantaranya itikaf di malam hari, berzikir, membaca Al Quran dan lain sebagainya.

“Mari kita perbanyak amal ibadah kita, dan mudah-mudahan kita semua mendapatkan malam lailatul qadar,” kata Edi.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014