Pontianak (Antara Kalbar) - PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat menargetkan kondisi kelistrikan untuk Sistem Khatulistiwa akan surplus energi pada September mendatang.
Menurut General Manajer PLN Wilayah Kalbar Hot Martua Bakara di Pontianak, Selasa, saat ini masih terjadi defisit seiring rusaknya PLTG berkapasitas 30 MW sejak 27 Juni lalu.
Ia menjelaskan, beban puncak tertinggi yang tercatat di Sistem Khatulistiwa sebesar 246,5 MW. Sedangkan daya mampu pada 21 Juli 221,1 MW atau potensi defisit 25,4 MW.
Kemudian tanggal 22 Juli, daya mampu 228,1 MW dengan beban puncak tetap sehingga defisit 18,5 MW.
Pada Agustus, akan ada tambahan sekitar 9 MW sehingga daya mampu meningkat menjadi 238,1 MW dan defisit menurun.
Surplus diperkirakan sebesar 2 MW pada September seiring masuknya sejumlah pembangkit dengan total kapasitas 12,2 MW. Beban puncak naik menjadi 248,5 MW dan daya mampu 250,3 MW.
Kemudian pada Oktober, PLTG ditargetkan selesai diperbaiki sehingga ada tambahan sebesar 30 MW, surplus juga 30 MW.
Sebulan berikutnya, ada penambahan 2,2 MW dari mesin yang sudah diperbaiki, total daya mampu PLN menjadi 282,7 MW, beban puncak naik jadi 252,2 MW.
Sedangkan Desember, surplus energi diperkirakan mencapai 58,5 MW dengan asumsi PLTU ada yang masuk sistem sebesar 30 MW dan tambahan 2,5 MW. Beban puncak diprediksi naik menjadi 254,5 MW.
Sistem Khatulistiwa merupakan jaringan utama di Kalbar yang menghubungkan Pontianak dengan daerah sekitarnya hingga Kota Singkawang.
Manajer PLN Area Pontianak Pugi Wasi Jatmika mengimbau warga untuk menghemat penggunaan listrik di rumah masing-masing.
"Terutama pada saat beban puncak jam 17.00 s/d 22.00 WIB," kata dia. Caranya, minimal mematikan dua buah bola lampu agar dapat meminimalisasi atau menekan pemakaian listrik saat beban puncak, sehingga dapat mengurangi intensitas pemadaman.
(T011/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Menurut General Manajer PLN Wilayah Kalbar Hot Martua Bakara di Pontianak, Selasa, saat ini masih terjadi defisit seiring rusaknya PLTG berkapasitas 30 MW sejak 27 Juni lalu.
Ia menjelaskan, beban puncak tertinggi yang tercatat di Sistem Khatulistiwa sebesar 246,5 MW. Sedangkan daya mampu pada 21 Juli 221,1 MW atau potensi defisit 25,4 MW.
Kemudian tanggal 22 Juli, daya mampu 228,1 MW dengan beban puncak tetap sehingga defisit 18,5 MW.
Pada Agustus, akan ada tambahan sekitar 9 MW sehingga daya mampu meningkat menjadi 238,1 MW dan defisit menurun.
Surplus diperkirakan sebesar 2 MW pada September seiring masuknya sejumlah pembangkit dengan total kapasitas 12,2 MW. Beban puncak naik menjadi 248,5 MW dan daya mampu 250,3 MW.
Kemudian pada Oktober, PLTG ditargetkan selesai diperbaiki sehingga ada tambahan sebesar 30 MW, surplus juga 30 MW.
Sebulan berikutnya, ada penambahan 2,2 MW dari mesin yang sudah diperbaiki, total daya mampu PLN menjadi 282,7 MW, beban puncak naik jadi 252,2 MW.
Sedangkan Desember, surplus energi diperkirakan mencapai 58,5 MW dengan asumsi PLTU ada yang masuk sistem sebesar 30 MW dan tambahan 2,5 MW. Beban puncak diprediksi naik menjadi 254,5 MW.
Sistem Khatulistiwa merupakan jaringan utama di Kalbar yang menghubungkan Pontianak dengan daerah sekitarnya hingga Kota Singkawang.
Manajer PLN Area Pontianak Pugi Wasi Jatmika mengimbau warga untuk menghemat penggunaan listrik di rumah masing-masing.
"Terutama pada saat beban puncak jam 17.00 s/d 22.00 WIB," kata dia. Caranya, minimal mematikan dua buah bola lampu agar dapat meminimalisasi atau menekan pemakaian listrik saat beban puncak, sehingga dapat mengurangi intensitas pemadaman.
(T011/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014