Beijing (Antara Kalbar/Reuters) - Perusahaan induk dari perusahaan pemasok makanan Tiongkok, yang dilanda skandal, mengatakan menarik semua produk, yang dibuat anak perusahaan itu.

Shanghai Husi Food Co Ltd, yang dimiliki perusahaan OSI Group LLC, yang berpusat di Illinois, berada di pusat skandal keamanan pangan utama, yang menyebar dari Tiongkok ke Hongkong dan Jepang, atas tuduhan perusahaan itu mencampur daging segar dengan daging kadaluarsa.

Dalam pernyataan yang dimuat di lamannya Sabtu, OSI Group mengatakan akan "menarik dari pasar" semua produk yang dibuat oleh Shanghai Husi, dan akan melakukan penyelidikan internal pada manajemen saat ini dan sebelumnya.

Perusahaan itu bersumpah untuk mengambil "tindakan cepat dan tegas" termasuk tindakan hukum terhadap mereka yang bertanggung jawab atas skandal itu, dan mengatakan tim manajemen baru akan dibawa ke Tiongkok.

Regulator di Shanghai mengatakan pada Sabtu bahwa Husi telah memalsukan tanggal produksi pada daging sapi asap dan kemudian menjual daging itu setelah kadaluarsa.

OSI Group mengatakan sepenuhnya akan bekerja sama dengan regulator Tiongkok.

Polisi Tiongkok telah menahan lima orang sebagai bagian dari penyelidikan.

Skandal itu, yang telah menyeret merek pangan global termasuk McDonald Corp, perusahaan induk KFC- Yum Brands Inc dan Starbucks Corp, dipicu oleh laporan televisi lokal pekan lalu yang menunjukkan pekerja di Shanghai Husi menggunakan daging yang sudah kadaluarsa. Laporan ini juga menduga perusahaan itu memalsukan tanggal produksi.

Keamanan pangan telah menjadi perhatian besar bagi konsumen Tiongkok setelah produk susu tercemar dengan bahan kimia industri melamin membuat ribuan orang jatuh sakit dan menyebabkan kematian enam bayi pada 2008.

(SYS/G.N.C. Aryani)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014