Pontianak (Antara Kalbar) - Masjid Raya Mujahidin yang berada di tengah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada malam takbiran Minggu (27/7) sedang bersiap-siap menyambut sekitar 10 ribu jemaah yang akan melaksanakan sholat Idul Fitri dalam bangunan baru dua lantai masjid tersebut.
Pengurus Yayasan Mujahidin bidang Pemuda, Achmad Fathony, saat ditemui di Pontianak, Minggu malam mengatakan, persiapan sudah dilakukan sejak lepas Zuhur dan kini sedang mempersiapkan sound system atau pengeras suara.
"Alhamdulillah pada tahun ini, sholat Idul Fitri sudah bisa dilaksanakan di bangunan baru masjid Raya Mujahidin," katanya.
Menurut Fathony, sholat Idul Fitri, Senin (28/7) pagi akan berlangsung pukul 07.00 WIB, di lantai dua dan satu masjid yang berada di Jalan Mujahidin dan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Selatan itu.
Imam dan khatib akan menempati lantai dua masjid, bersama sekitar 3 ribu jemaah. Sebagian besar lainnya, sekitar 7 ribu jemaah akan memenuhi lantai satu dan bagian teras masjid, yang sebagian di antaranya masih bangunan lama.
"Untuk jemaah perempuan, sementara masih menempati bagian teras dan bangunan lama masjid," katanya.
Meski begitu jemaah perempuan dapat mendengar dengan jelas suara Imam dan Khatib shalat karena sound system masjid dipancarkan melalui menara masjid, dan didukung televisi dan radio di beberapa sudut masjid.
Saat ini siaran televisi masih merelay siaran dari Mekkah, besok sudah siaran live dari TV Mujahidin, kata Komisaris Radio Mujahidin tersebut.
Achmad Fathony menyatakan, imam sholat Idul Fitri 1435 Hijriah kali ini adalah H Nasution Usman, Ketua Unit Pelaksana Zakat (UPZ) Masjid Raya Mujahidin. Sedangkan khatib shalat, H Abdul Munit Hamid, sekretaris umum Yayasan Mujahidin.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak dimulai Mei 2011 dengan jangka waktu 485 hari.
Bangunan baru Masjid Raya Mujahidin Pontianak direncanakan dua lantai dengan target selesai 1,5 - 2 tahun. Tinggi lantai pertama dibangun 1,5 meter dari tanah dan menonjolkan arsitektur khas Kalbar dan ikon Kota Pontianak.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak membutuhkan dana sekitar Rp80 miliar hingga Rp84 miliar.
(N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Pengurus Yayasan Mujahidin bidang Pemuda, Achmad Fathony, saat ditemui di Pontianak, Minggu malam mengatakan, persiapan sudah dilakukan sejak lepas Zuhur dan kini sedang mempersiapkan sound system atau pengeras suara.
"Alhamdulillah pada tahun ini, sholat Idul Fitri sudah bisa dilaksanakan di bangunan baru masjid Raya Mujahidin," katanya.
Menurut Fathony, sholat Idul Fitri, Senin (28/7) pagi akan berlangsung pukul 07.00 WIB, di lantai dua dan satu masjid yang berada di Jalan Mujahidin dan Ahmad Yani, Kecamatan Pontianak Selatan itu.
Imam dan khatib akan menempati lantai dua masjid, bersama sekitar 3 ribu jemaah. Sebagian besar lainnya, sekitar 7 ribu jemaah akan memenuhi lantai satu dan bagian teras masjid, yang sebagian di antaranya masih bangunan lama.
"Untuk jemaah perempuan, sementara masih menempati bagian teras dan bangunan lama masjid," katanya.
Meski begitu jemaah perempuan dapat mendengar dengan jelas suara Imam dan Khatib shalat karena sound system masjid dipancarkan melalui menara masjid, dan didukung televisi dan radio di beberapa sudut masjid.
Saat ini siaran televisi masih merelay siaran dari Mekkah, besok sudah siaran live dari TV Mujahidin, kata Komisaris Radio Mujahidin tersebut.
Achmad Fathony menyatakan, imam sholat Idul Fitri 1435 Hijriah kali ini adalah H Nasution Usman, Ketua Unit Pelaksana Zakat (UPZ) Masjid Raya Mujahidin. Sedangkan khatib shalat, H Abdul Munit Hamid, sekretaris umum Yayasan Mujahidin.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak dimulai Mei 2011 dengan jangka waktu 485 hari.
Bangunan baru Masjid Raya Mujahidin Pontianak direncanakan dua lantai dengan target selesai 1,5 - 2 tahun. Tinggi lantai pertama dibangun 1,5 meter dari tanah dan menonjolkan arsitektur khas Kalbar dan ikon Kota Pontianak.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak membutuhkan dana sekitar Rp80 miliar hingga Rp84 miliar.
(N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014