Pontianak (Antara Kalbar) - Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Kalimantan Barat, kini sudah mencapai kondisi 75 persen dengan biaya sebesar Rp75 miliar.
Pengurus Yayasan Mujahidin Pontianak dalam laporan perkembangan pembangunan masjid raya provinsi tersebut beberapa saat menjelang Sholat Idul Fitri 1435 Hijriah, di Pontianak, Senin menyatakan pembangunan masjid hampir rampung, hanya tinggal 25 persen.
Jika umat Muslim Kalbar yakin, optimistis, maka pembangunan tersebut akan selesai dalam tahun ini pula. Jika selesai pada bangunan fisik, maka akan dilanjutkan dengan penanaman tanaman di halaman masjid yang saat ini masih terlihat gersang.
Panitia juga melaporkan penggunaan dana pembangunan masjid tersebut. Dana diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Kalbar tahun 2010, 2011, dan 2012 senilai Rp22 miliar. Kemudian APBD Pemerintah Kota Pontianak tahun 2010, dan 2012 senilai Rp9,9 miliar.
Dana juga diperoleh dari sumbangan pengusaha asal Kalbar Oesman Sapta Odang senilai Rp19 miliar lebih. Sumbangan umat yang diterima panitia pembangunan melalui rekening-rekening pembangunan masjid di sejumlah bank. Serta ada sumbangan dari penduduk Papua, Medan, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Lampung. "Mereka adalah para pejabat yang pernah bertugas di Kalbar," kata panitia dari Yayasan Mujahidin Pontianak.
Besar sumbangan dari para mantan pejabat yang pernah bertugas di Kalbar ditambah dari dana umat, sekitar Rp22 miliar. Sehingga total dana yang tersedia dan telah digunakan mencapai Rp75 miliar lebih.
Panitia masih memerlukan dana tambahan dan sudah mendapatkan pinjaman tanpa syarat dari Oesman Sapta Odang senilai Rp10 miliar untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. Jika pembangunan masjid yang diharapkan dapat menampung lebih dari 10 ribu jemaah untuk selesai, maka panitia masih berkewajiban melunasi pinjaman tersebut.
Karena itu, panitia dari Yayasan Mujahidin Pontianak mengharapkan umat Muslim dapat tetap memberikan sumbangannya untuk penyelesaian pembangunan masjid termegah di Kalbar tersebut.
Sementara Khatib Sholat Idul Fitri Masjid Raya Mujahidin, H Abdul Munir Hamid mengimbau di antara khutbahnya mengimbau umat Muslim Kalbar untuk tetap berdoa dan memberikan sumbangan bagi pembangunan masjid tersebut.
"Kita berdoa agar masjid ini segera selesai dibangun. Juga menyumbanglah agar dana cukup untuk membangun," kata Sekretaris Umum Yayasan Mujahidin itu, di sela menyampaikan khutbah Sholat Idul Fitri di Masjid Raya Mujahidin.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak dimulai Mei 2011 dengan jangka waktu 485 hari.
Bangunan baru Masjid Raya Mujahidin Pontianak direncanakan dua lantai dengan target selesai 1,5 - 2 tahun. Tinggi lantai pertama dibangun 1,5 meter dari tanah dan menonjolkan arsitektur khas Kalbar dan ikon Kota Pontianak.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak membutuhkan dana sekitar Rp80 miliar hingga Rp84 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Pengurus Yayasan Mujahidin Pontianak dalam laporan perkembangan pembangunan masjid raya provinsi tersebut beberapa saat menjelang Sholat Idul Fitri 1435 Hijriah, di Pontianak, Senin menyatakan pembangunan masjid hampir rampung, hanya tinggal 25 persen.
Jika umat Muslim Kalbar yakin, optimistis, maka pembangunan tersebut akan selesai dalam tahun ini pula. Jika selesai pada bangunan fisik, maka akan dilanjutkan dengan penanaman tanaman di halaman masjid yang saat ini masih terlihat gersang.
Panitia juga melaporkan penggunaan dana pembangunan masjid tersebut. Dana diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Kalbar tahun 2010, 2011, dan 2012 senilai Rp22 miliar. Kemudian APBD Pemerintah Kota Pontianak tahun 2010, dan 2012 senilai Rp9,9 miliar.
Dana juga diperoleh dari sumbangan pengusaha asal Kalbar Oesman Sapta Odang senilai Rp19 miliar lebih. Sumbangan umat yang diterima panitia pembangunan melalui rekening-rekening pembangunan masjid di sejumlah bank. Serta ada sumbangan dari penduduk Papua, Medan, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Lampung. "Mereka adalah para pejabat yang pernah bertugas di Kalbar," kata panitia dari Yayasan Mujahidin Pontianak.
Besar sumbangan dari para mantan pejabat yang pernah bertugas di Kalbar ditambah dari dana umat, sekitar Rp22 miliar. Sehingga total dana yang tersedia dan telah digunakan mencapai Rp75 miliar lebih.
Panitia masih memerlukan dana tambahan dan sudah mendapatkan pinjaman tanpa syarat dari Oesman Sapta Odang senilai Rp10 miliar untuk menyelesaikan pembangunan tersebut. Jika pembangunan masjid yang diharapkan dapat menampung lebih dari 10 ribu jemaah untuk selesai, maka panitia masih berkewajiban melunasi pinjaman tersebut.
Karena itu, panitia dari Yayasan Mujahidin Pontianak mengharapkan umat Muslim dapat tetap memberikan sumbangannya untuk penyelesaian pembangunan masjid termegah di Kalbar tersebut.
Sementara Khatib Sholat Idul Fitri Masjid Raya Mujahidin, H Abdul Munir Hamid mengimbau di antara khutbahnya mengimbau umat Muslim Kalbar untuk tetap berdoa dan memberikan sumbangan bagi pembangunan masjid tersebut.
"Kita berdoa agar masjid ini segera selesai dibangun. Juga menyumbanglah agar dana cukup untuk membangun," kata Sekretaris Umum Yayasan Mujahidin itu, di sela menyampaikan khutbah Sholat Idul Fitri di Masjid Raya Mujahidin.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak dimulai Mei 2011 dengan jangka waktu 485 hari.
Bangunan baru Masjid Raya Mujahidin Pontianak direncanakan dua lantai dengan target selesai 1,5 - 2 tahun. Tinggi lantai pertama dibangun 1,5 meter dari tanah dan menonjolkan arsitektur khas Kalbar dan ikon Kota Pontianak.
Pembangunan Masjid Raya Mujahidin Pontianak membutuhkan dana sekitar Rp80 miliar hingga Rp84 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014