Sungai Raya (Antara Kalbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Supadio Pontianak mencatat terjadi pengurangan jumlah titik api yang ada di sejumlah wilayah Kalbar, dan hingga hari ini hanya terpantau 90 titik api.

"Jumlah ini jauh menurun jika dibanding pada 1 Agustus lalu yang mencapai 347 titik api. Hari ini jumlahnya kian menurun dan hanya tinggal 90 titik api saja yang tersebar di seluruh wilah Kalbar," kata Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Dasmian Sulviani di Sungai Raya, Senin.

Ia menjelaskan, 90 titik api yang tersebar di wilayah Kalbar itu terdiri atas 8 titik di kabupaten Kapuas Hulu, 1 titik di kota Pontianak, 25 titik di Kabupaten Kubu Raya, lima titik di kabupaten Landak, 4 titik di kabupaten Melawi, 15 titik di kabupaten Sanggau, 2 titik di kabupaten Sekadau dan 26 titik di kabupaten Sintang.

"Akibat banyaknya jumlah titik api itu, dalam beberapa pekan terakhir ini, jarak pandang di pagi hari berada di bawah dua kilometer. Tadi pagi saja dari pukul 05.00 sampai 07.00 jarak pandang di Supadio Pontianak hanya 600 meter," tuturnya.

Dasmian menjelaskan, dengan jarak pandang yang pendek tersebut memang belum mempengaruhi jarak pandang untuk transportasi udara. Namun, jelas hal itu akan sangat berbahaya bagi dunia transportasi, terutama bagi kesehatan masyarakat.

Saat disinggung mengenai mengenai cuaca panas yang terjadi pada sejumlah daerah di Kalbar, Dasmian menjelaskan dari siklus perubahan cuaca, pada bulan Juli dan Agustus Kalimantan Barat memang memasuki musim pengering.

"Ini sudah lumrah terjadi dan bukan dikarenakan peristiwa tertentu. Namun, meski demikian, tetap akan ada curah hujan walau dengan intensitas ringan hingga sedang," katanya.

Ia menambahkan, hingga tiga hari ke depan, beberapa daerah di Kalbar seperti Bengkayang, Ngabang dan Singkawang berpotensi hujan ringan dengan intensitas 20 milimeter. Namun, untuk daerah lainnya hanya berawan.

(KR-RDO/A029)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014