Singkawang (Antara Kalbar) - Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat mengajak para petani di Kota Singkawang menggunakan varietas padi unggul Cilosari hasil radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang produktivitasnya mencapai 9 ton per hektare.

"Ini jauh lebih tinggi dari rata-rata produktivitas padi yang biasa ditanam di Singkawang dan kabupaten lainnya di Kalbar yang rata-rata hanya 3 ton per ha," kata Dekan Fakultas Pertanian Untan Dr Sutarman Gafur di depan para wakil dari kelompok tani di kantor Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang, Kalbar, Jumat.

Selain produktivitasnya tinggi, Cilosari juga tahan kekeringan dan tahan hama wereng serta enak dimakan, namun tetap punya kekurangan, tidak tahan jamur Blast, berhubung kelembaban di Kalbar tinggi.

Sutarman mengatakan, berdasarkan kerja sama antara Untan dan Batan dalam ketahanan pangan  yang telah diaplikasikan  di Kabupaten Sambas di tingkat penangkar, sejak dua tahun terakhir pihaknya merasa puas.

Selain penerapan varietas padi unggul, pihaknya juga sedang memulai kerjasama dalam pembuatan pakan ternak sapi serta pembuatan pupuk organik dengan Batan melalui radiasi.

Wakil Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Singkawang, Ahmad Hamka, mengatakan, total lahan pertanian di Singkawang mencapai 3.895 ha dengan produksi padi pada 2013 16.444 ton dan produktivitas rata-rata hanya 3,2 ton per ha.

Ia mengatakan, tenaga kerja di Kota Singkawang di bidang pertanian mencapai 26,40 persen tapi hanya berkontribusi sebesar 11,50 persen kepada total pendapatan.

Sementara tenaga kerja di sektor perdagangan dan industri 32 persen tapi menyumbang 47,03 persen kepada pendapatan daerah.

"Karena itu sektor pertanian perlu ditingkatkan produktivitasnya," katanya.

osen Fakultas Pertanian Untan lainnya, Ismahan mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan uji coba bioremediasi yang bertujuan membuat pupuk organik.

"Kami sedang mengujicoba-nya di Kabupaten Sambas, membuat bioorganik dari jerami dan limbah pertanian lain yang difermentasi mikroba sekaligus hasil radiasi. Tujuannya meningkatkan produktivitas pertanian," katanya.

Pewarta: Dewanti Lestari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014