Pontianak (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalbar melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus mendampingi petani untuk menjaga ketersediaan pangan seperti komoditas beras.
"Untuk mengendalikan inflasi dilakukan melalui berbagai upaya di antara melalui sisi pasokan komoditas yang rentan seperti beras yang perlu dijaga dan BI ikut hadir, " ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Kalbar, Nur Asyura Anggini Sari saat panen raya padi yang merupakan bagian Kick Off GNPIP Wilayah Kalimantan di Kubu Raya, Minggu.
Ia menjelaskan satu di antara bentuk pendampingan BI Kalbar yakni di Gapoktan Madiun Bersatu di Kubu Raya. Terdapat enak Poktan di dalamnya yang menggarap 150 hektare mendapat binaan BI Kalbar.
"Bantuan BI itu berupa bibit, alat mesin tani dan RMU (rice milling unit) serta lainnya. Kami bersama petani ingin memastikan pasokan beras terus terjaga. Alhamdulillah hari ini panen. Sehingga ketersediaan beras semakin kuat, " jelas dia.
Ia mengatakan untuk menguat pasokan atau dari sisi hulu, pembinaan petani juga dilakukan di Kabupaten Sambas, Mempawah, Landak dan Kubu Raya.
"Kemudian terbaru atau tahun ini kami menyasar di Kabupaten Ketapang. Hal itu karena Ketapang sudah masuk daerah yang dihitung angka inflasi di Kalbar, " kata dia.
Ia menambahkan selain soal pasokan, distribusi yang lancar, harga yang terjangkau juga menjadi perhatian BI Kalbar bersama para pihak agar komoditas beras harganya terkendali.
"Kalau dari sisi hulu itu berkaitan pasokan. Dari sisi distribusi dan hilir juga kami hadir dengan pemerintah daerah seperti operasi pasar dan gerakan pangan murah. Sejak Januari - Maret 2024 ini sudah 63 kali dilakukan. Hal itu signifikan bisa mengendalikan harga dan inflasi daerah, " kata dia.
Tidak kalah penting menurutnya, komunikasi efektif terus dilakukan bersama jajaran pemerintah baik provinsi maupun kabupaten agar mulai pasokan, distribusi dan pasar terus terjaga.
"Sejauh ini inflasi di Kalbar terkendali. Pada Februari 2024 sebesar 2,56 persen (yoy). Angka itu masih terkendali, " kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum mengatakan bahwa panen raya padi yang dilaksanakan oleh petani sepanjang Januari hingga Maret 2024 di seluruh wilayah Kalbar ini adalah hasil pertanaman musim tanam rendengan bulan Oktober, November dan Desember 2023 yang lalu. Luas panen Kalbar sepanjang Januari, Februari, Maret 2024 yang tersebar di Kalbar diperkirakan 109.501 hektare sawah.
"Dari luas panen tersebut dengan produktivitas rata-rata 29,78 ku/hektare diperkirakan menghasilkan padi sebesar 326.041 ton GKG (Gabah Kering Giling). Jadi hasil panen padi petani sepanjang Januari 2024 hingga Maret 2024 di wilayah Kalimantan Barat, adalah 326.041 ton GKG atau setara 214.144 ton beras, " kata dia.