Pontianak (Antara Kalbar) - Inflasi sepanjang Agustus 2014 di Kota Pontianak mengalami minus atau deflasi 0,03 persen dibanding bulan sebelumnya 1,49 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat, Badar.

"Terjadinya deflasi, karena adanya penurunan indeks yang lebih besar dari pada kenaikan indeks pada kelompok pengeluaran," kata Badar saat menyampaikan Berita Resmi Statistik di Pontianak, Senin.

Adapun kelompok yang mengalami penurunan indeks, yakni kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan minus 2,33 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan, yakni makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,13 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,80 persen; sandang 0,03 persen; kesehatan 0,28 persen; pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,18 persen, kata Badar.

"Adapun komoditas yang mengalami penurunan, sehingga terjadi deflasi, yakni angkutan udara, telur ayam ras, daging ayam, udang basah, jeruk, bawang merah, gula pasir, cumi-cumi, kecap, dan bawang putih," ungkapnya.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, yakni tarif listrik, ikan kembung, mentimun, kacang panjang, kangkung, bayam, teri, buncis, sawi hijau, dan rokok kretek filter.

Sedangkan tingkat inflasi Agustus 2014 terhadap Agustus 2013 masing-masing sebesar 5,22 persen, dan 5,72 persen. Sedangkan inflasi periode yang sama tahun 2012 dan 2013, masing-masing 6,57 persen, dan 9,10 persen, kata Badar.

Sepanjang Agustus 2014, dari 82 kota di Indonesia yang disurvei, 66 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi Kota Tanjung Pandan sebesar 1,98 persen, dan terendah Kota Banjarmasin sebesar 0,13 persen. Deflasi tertinggi di Kota Ternate minus 1,02 persen, dan terendah di Samarinda minus sebesar 0,01 persen

Badar menambahkan untuk di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah sembilan kota, inflasi tertinggi di Kota Singkawang 1,43 persen; kemudian disusul Balikpapan 0,59 persen; Tarakan 0,56 persen; Banjarmasin 0,56 persen. Kemudian Kota Samarinda minus 0,01 persen; Kota Pontianak minus 0,03 persen; Sampit minus 0,06 persen; Tanjung minus 0,12 persen; dan Kota Palangkaraya minus 0,36 persen.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014