Beijing (Antara Kalbar) - Tiongkok mulai Sabtu libur menyambut musim gugur yang ditandai dengan festival pertengahan musim gugur atau yang dikenal dengan festival kue bulan di Indonesia.

Semarak menyambut festival pertengahan musim gugur antara lain ditandai dengan saling berbagi kue bulan yang kini makin beragam rasa dan warna, serta bentuknya.

Libur nasional menyambut pertengahan musim gugur hingga Senin (8/9) ditandai pula dengan arus mudik warga kota besar seperti Beijing ke kampunng halaman untuk berkumpul bersama, menikmati terang dan hangatnya bulan purnama yang diperkirakan jatuh pada pekan depan, sambil menikmati kue bulan.

Festival pertengahan musim gugur jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8 berdasarkan perhitungan kalender lunar Tiongkok (Imlek).

Saat itu adalah masa di mana bulan paling dekat dengan bumi, berdampingan dengan batas langit dan bersinar kemerahan, melambangkan bersatunya antara pria (matahari) dan perempuan (bulan), seperti Yin dan Yang dalam tradisi Tiongkok.

Tradisi Kue Bulan pertama kali muncul pada masa dinasti Xia dan Dinasti Shang. Ini adalah tradisi ritual masyarakat Tiongkok kuno, namun perayaan tradisi tersebut baru populer ketika masa Dinasti Tang.

Ritual tersebut berasal dari latar belakang pertanian Tiongkok, dimana petani memohon pada Dewa Bumi agar diberi musim yang baik.

Di akhir masa panen yang bertepatan sekitar pertengahan bulan ke-8 (imlek), para petani akan mengadakan ritual pemujaan terhadap dewa yang telah memberikan hasil panen yang berlimpah sebagai rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada Dewa.

(R018/R. Chaidir)

Pewarta: Rini Utami

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014