Denpasar (Antara Kalbar ) - Paskibraka Sekadau dalam kunjungan wisatanya ke Bali, melanjutkan kegiatan di beberapa tempat sambil diperkenalkan budaya Bali, sehingga tak sekedar "belanja mata" tetapi juga "belanja budaya" yang menjadi daya tarik pulau Dewata juga dilaksanakan.
Salah satu tempat yang dikunjungi yakni nonton barong dan selanjutnya mengunjungi kompiang tape atau tatanan rumah adat Bali. Serta mengunjungi tempat alat tenun bukan mesin. Daerah tersebut setiap saat berlangsung aktivitas pembuatan kain.
Setelah makan siang, rombongan dibawa untuk menikmati monumen perjuangan rakyat Bali di daerah Renon atau Museum Bajere Sandi. Puluhan anak tangga serta tangga melingkar hingga ke puncak tak luput dijajali para paskibraka Sekadau. Panorama Kota Denpasar terlihat jelas pada saat berada di puncak museum tersebut.
"Bangunannya bagus. Ada baiknya setiap daerah melestarikan perjuangan para pahlawan," kata
Hengki seorang paskibraka asal SMAN I Belitang Hilir.
Ia mengaku sangat senang melihat bangunan museum perjuangan. Bangunan serta diaroma yang disajikan ini sangat unik dengan tangga melingkar ada 69 anak tangga dan sempat membuatnya pusing.
Tetapi menurutnya, museum tersebut cocok dikunjungi dan diorama yang ada menggambarkan perjuangan masyarakat Bali melawan penjajahan dahulu. Dari museum, rute selanjutnya para paskibraka akan mengunjungi pantai sanur. (Gansi/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Salah satu tempat yang dikunjungi yakni nonton barong dan selanjutnya mengunjungi kompiang tape atau tatanan rumah adat Bali. Serta mengunjungi tempat alat tenun bukan mesin. Daerah tersebut setiap saat berlangsung aktivitas pembuatan kain.
Setelah makan siang, rombongan dibawa untuk menikmati monumen perjuangan rakyat Bali di daerah Renon atau Museum Bajere Sandi. Puluhan anak tangga serta tangga melingkar hingga ke puncak tak luput dijajali para paskibraka Sekadau. Panorama Kota Denpasar terlihat jelas pada saat berada di puncak museum tersebut.
"Bangunannya bagus. Ada baiknya setiap daerah melestarikan perjuangan para pahlawan," kata
Hengki seorang paskibraka asal SMAN I Belitang Hilir.
Ia mengaku sangat senang melihat bangunan museum perjuangan. Bangunan serta diaroma yang disajikan ini sangat unik dengan tangga melingkar ada 69 anak tangga dan sempat membuatnya pusing.
Tetapi menurutnya, museum tersebut cocok dikunjungi dan diorama yang ada menggambarkan perjuangan masyarakat Bali melawan penjajahan dahulu. Dari museum, rute selanjutnya para paskibraka akan mengunjungi pantai sanur. (Gansi/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014