Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan asap dari kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi menyebabkan udara tidak sehat, dan masyarakat diminta untuk menggunakan masker.

"Kebakaran hutan masih terjadi di beberapa provinsi dan masih ditemukan titik api, sehingga asap yang dikeluarkan membuat udara tidak sehat dan mengganggu sistem pernafasan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, menurut pantauan dari Setelit NOAA pada Kamis ini, untuk Kalimantan Selatan (Kalsel) "hot spot" atau titik api 17 titik, jarak pandang: 2.000 meter dan indek standar pencemaran udara (ISPU) sedang dan Pekanbaru terhitung ISPU: 197 (tidak sehat).

Untuk Sumatera Selatan (Sumsel), terdapat 194 titik api, jarak pandang 1.000 meter, penerbangan aman pagi ini, ISPU: 112 tidak sehat, Provinsi Riau terdapat 29 titik pai dengan jarak pandang 800 - 3.000 meter, ISPU: 197 (tidak sehat).

Selanjutnya, Kalimantan Barat terdapat 21 titik api, dengan jarak pandang 4.000 meter. ISPU: 400 (bahaya bagi kesehatan), jadi masyarakat diminta untuk tetap di rumah apabila tidak ada hal yang penting.

Saat ini kebakaran hutan dan lahan di beberapa provinsi masih terus terjadi, Kaltim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltara, Sultra, Sulsel, Sumsel, Sulteng, Jatim, Riau, Aceh, Lampung dan Bali.

"Kami bersama pemerintah setempat dan organisasi lainnya bekerja sama untuk melakukan pemadaman terhadap kebakaran lahan dan hutan serta titik api lainnya," ucapnya.

Semoga titik api di beberapa provinsi bisa cepat ditanggulangi dan jumlahnya berkurang bahkan tidak ada lagi, sehingga udara sehat serta tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014