Jakarta (Antara Kalbar) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) mengumumkan Ikrar Minyak Sawit Indonesia  (Indonesia Palm Oil Pledge) di sela acara KTT Iklim PBB New York, Kamis.

"Ikrar Minyak Sawit Indonesia merupakan sebuah komitmen yang sangat revolusioner. Kalangan pengusaha sendiri bekerja sama untuk mengambil tindakan yang akan membuat operasi produksi minyak sawit lebih berkelanjutan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Shinta Widjaja Kamdani lewat siaran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Shinta mengatakan Kadin Indonesia siap untuk membantu dan bekerja sama dengan seluruh aktor di industri minyak sawit guna mendorong lebih banyak perusahaan lain untuk ikut dalam ikrar tersebut.

"Meskipun keadaan sekarang ini perusahaan-perusahaan minyak sawit Indonesia berada pada tahap kesiapan yang berbeda untuk mengambil kebijakan yang ambisius," kata dia.

Menurut dia, Ikrar Minyak Sawit Indonesia itu menggambarkan komitmen dari para produsen minyak sawit terkemuka untuk memutus keterkaitan antara produksi minyak sawit dan deforestasi.

Ikrar tersebut juga memuat sasaran berkelanjutan industri minyak sawit Indonesia termasuk dengan bekerja bersama pemerintah dalam reformasi kebijakan untuk mempromosikan produksi minyak sawit yang berkelanjutan.

Langkah nyata yang diambil, masih kata Shinya, dengan tidak menanam sawit di lahan kaya karbon dan lahan gambut serta memenuhi komitmen untuk mengimplementasikan standar-standar ini kepada pihak ketiga.

"Ikrar ini tidak hanya berfokus pada Indonesia, tetapi juga pada operasi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan industri minyak sawit di seluruh dunia. Cakupan ikrar ini berlaku untuk komitmen unilateral korporasi yang sudah ada, memberikan praktek manajemen industri kelapa sawit yang baru," katanya.

Ikrar itu ditandatangani pada hari ini oleh sejumlah pihak di antaranya Kadin Indonesia, Golden Agri Resources, Wilmar, Cargill dan Asian Agri serta disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, para menteri serta para pengusaha Indonesia dan Amerika Serikat.

Shinta mengatakan ikrar itu merupakan titik puncak dari usaha Kadin Indonesia untuk membentuk visi sektor minyak sawit Indonesia yang lebih berkelanjutan untuk jangka panjang. Cakupannya juga luas tidak hanya krusial untuk pertumbuhan ekonomi pedesaan dan ketahanan pangan tetapi juga terkait dengan pencegahan deforestasi dan hilangnya habitat bagi spesies tertentu.

Pewarta: Anom Prihantoro

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014