Pontianak (Antara Kalbar) - Sejumlah mahasiswa terluka dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Barat di Pontianak, Senin.

Salah satunya Ketua Umum HMI Cabang Pontianak, Abang Basar. Ia terluka dan setiap meludah mulutnya mengeluarkan darah.

Rahang sebelah kiri juga terlihat bengkak. "Sepertinya bergeser," ujar Basar lirih sewaktu hendak dievakuasi dari Gedung DPRD Provinsi Kalbar oleh kepolisian.

Ada tiga unjuk rasa di gedung tempat pelantikan anggota DPRD Provinsi Kalbar periode 2014 - 2019 itu.

Pertama, oleh Jaringan Mahasiswa Peduli Demokrasi (Jarmasi) Kalbar. Kemudian, datang dari KMKS (Komite Mahasiswa Kabupaten Sambas), Solmadapar dan HMI. Mereka terhalang oleh pagar dan barikade aparat sehingga tidak bisa masuk ke dalam ruangan.

Saat unjuk rasa yang kedua, dua mahasiswa sempat diamankan oleh polisi. Keduanya dibawa ke parkiran mobil di gedung yang sama. Letaknya agak di belakang.

Lalu, Basar termasuk yang dibawa ke tenda yang terletak di sebelah pos satpam DPRD Provinsi Kalbar. Ia sempat dihajar hingga berdarah-darah.

Beberapa temannya membela dan terjadi kericuhan. Satu rekan Basar terluka dan berdarah di bagian kepala. Ia mengaku ingin menyelamatkan Basar dari amukan petugas.

Setidaknya ada tujuh mahasiswa yang diamankan dan dievakuasi oleh petugas.

Pelantikan DPRD Provinsi Kalbar sendiri tetap berlangsung dan tidak terpengaruh oleh peristiwa itu.

(T011/N005)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014