Singkawang (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Singkawang menggelar Diklat Pendampingan Kurikulum 2013 untuk Tim Pengembang Kurikulum (TPK) tingkat SMA dan SMK se-Kota Singkawang.

"Secara keseluruhan ada 150 orang. Untuk TPK SMA 90 orang baik kepala sekolah dan guru sekolah yang dilaksanakan di SMAN 1 Singkawang," kata Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Singkawang, Asmadi di Singkawang, Senin.
    
Sedangkan untuk TPK SMKN ada 60 orang dan dilaksanakan di SMKN 3 Pariwisata.

Dia mengatakan, kegiatan Implementasi Diklat Pendampingan Kurikulum 2013 ini akan berlangsung selama tiga hari. "Untuk TPK SMA, tadi dibuka Kadis Pendidikan Kota Singkawang, HM Nadjib, sedangkan TPK SMK dibuka oleh Kabid Dikmen, yaitu saya sendiri," jelas dia.

Sehubungan dengan pelaksanaan kurikulum 2013, sebut Asmadi, sedikitnya ada empat kebijakan strategis yang akan dilaksanakan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kab/Kota.

Pertama, jelas dia, penyediaaan dan pendistribusian buku kurikulum 2013. Untuk semester 1, dana yang digunakan adalah bersumber dari BOS SMA dan SMK.

"Alhamdulillah, bahwa buku sudah sampai di sekolah pada bulan Juli kemarin. Namun baru ada beberapa judul buku saja yang sudah tiba, dan masih banyak judul buku yang belum tiba," kata dia.

Asmadi belum bisa memastikan berapa jumlah buku yang belum tiba di Kota Singkawang. Guna mengatasi hal tersebut, para guru terpaksa harus mengunggah lewat internet.   

Disamping itu, pihaknya juga sudah menyampaikan kepada pihak sekolah, terkait buku-buku apa saja yang belum sampai, untuk segera disampaikan ke Disdik guna diteruskan ke Kementerian.

Sedangkan untuk semester 2, dana yang digunakan adalah bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), tapi masih menunggu keputusan pemenang lelang di LKPP. "Siapa yang menjadi pemenangnya, kita akan memesan buku kepada pemenang yang bersangkutan," papar dia.

Kedua, pelaksanaan dan pelatihan kurikulum 2013, yang terdiri dari kepala dan pengawas sekolah, dianjurkan setiap Kab/Kota membuat program-program pelatihan kurikulum 2013 dalam rangka menyamakan persepsi kurikulum 2013.

Ketiga, pendampingan kurikulum 2013. Artinya, setelah buku datang, dan setelah diadakannya pelatihan, untuk melihat proses pembelajaran dan pelatihan, maka guru dilakukan pendampingan yang bisa dilakukan oleh TPK, pengawas, dan guru-guru senior yang sudah dilatih.

Keempat, monitoring dan evaluasi internal maupun eksternal. Khusus untuk internal, cukup dilakukan oleh kepala sekolah bersama TPK di sekolahnya masing-masing, ditambah pengawas sekolah.

Sedangkan Eksternal, bisa dilakukan oleh TPK Kab/Kota, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Yang terpenting, kata Asmadi, di dalam kurikulum 2013, walaupun sudah sering latihan, sejauh mana komitmen guru di dalam merancang, membuat skenario pembelajaran untuk lebih efektif dan efisien. Sehingga proses pembelajaran bisa menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

"Jadi bukan hanya memanfaatkan sumber materi daripada buku saja, tapi manfaatkanlah sumber-sumber yang ada secara maksimal," harap dia.

Pewarta: Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014