Pontianak (Antara Kalbar) - Ratusan mahasiswa Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak mengutuk kekerasan yang dilakukan aparat Kepolisian Daerah Kalimantan Barat terhadap para pendemo di depan Gedung DPRD Kalbar di Potianak, Senin (29/9).

Ratusan mahasiswa itu berunjuk rasa di depan Pos Polisi Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak guna menyampaikan protesnya atas kekerasan yang menyebabkan rekan-rekan mereka terluka.

"Kami minta pelaku bertanggung jawab, karena sudah melakukan pelanggaran HAM berat terhadap teman-teman kami," kata Ketua BEM Fisipol Untan Pontianak Dian Saputra saat melakukan aksi protesnya di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak, Selasa.

Akibat kekerasa polisi itu, tujuh mahasiswa luka-luka sehingga mereka mendesak Kapolri dan Kapolda Kalbar mereformasi dan merestrukturisasi institusi Polri agar memiliki "sense of morality dan humanity" dalam menangani dan mengamankan setiap aksi mahasiswa dan masyarakat.

Mereka juga meminta Komnas HAM Kalbar mengawal proses hukum terhadap anggota polisi pelaku kekerasan pada mahasiswa, Senin (29/9) kemarin, serta mengimbau masyarakat dan pemerintahan agar menolak semua bentuk kekerasan oleh aparat kepolisian.

Direktur Binmas Polda Kalbar Kombes Pol. Suhadi SW menyampaikan permohonan maaf atas insiden pemukulan terhadap tujuh orang mahasiswa oleh polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD, Senin siang kemarin.

"Seharusnya peristiwa seperti itu tidak perlu terjadi jika masing-masing pihak dapat mengendalikan diri," kata Suhadi.

Polda Kalbar akan menanggung semua biaya pengobatan para mahasiswa yang menjadi korban pemukulan di rumah sakit sementara oknum anggota Polda Kalbar yang melakukan kekerasan juga akan mendapatkan sanksi.

"Mereka yang bertugas tadi siang akan dilakukan pemeriksaan oleh Propam Polda Kalbar," ujarnya.

Mahasiswa korban pemukulan oknum polisi tersebut, salah satunya Ketua Umum HMI Cabang Pontianak, Abang Basar.

Kemudian Sumadi dan Hamdi dari GMNI serta Faiz dari HMI, mengalami luka di kepala, Ian Yus dari Solmadapar yang pingsan di lapangann serta Cholis Miftah dan Andi.

"Saya akan melaporkan ke Komnas HAM, karena empat orang dari kami sudah terluka," kata Sumadi.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014