Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Kependudukan dan KB Nasional Provinsi Kalimantan Barat mendorong bidan untuk mengedepankan proses konseling dalam pelayanan KB kepada masyarakat.

"Bidan merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelatihan BKKBN Provinsi Kalbar Gun Djamani di Pontianak, Selasa.

Menurut Gun Jamani, proses konseling perlu dikedepankan mengingat sesuai mekanismenya masyarakat khususnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang akan mengambil keputusannya sendiri dalam memilih alat kontrasepsi KB.

"Jadi, para bidan lebih mengedepankan proses konseling, dan membantu klien dalam memilih alat maupun obat kontrasepsi sesuai keinginannya," kata Gun Djamani menegaskan.

Ia melanjutkan, dalam proses konseling, bidan hanya diperbolehkan memberikan informasi sebenar-benarnya baik keunggulan maupun kemungkinan efek sampingnya.

"Dan membantu apabila klien mengalami kesulitan," kata Gun Djamani mengingatkan.

Terkait hal itu, BKKBN Provinsi Kalbar telah menggelar pelatihan Komunikasi Inter Personal/Konseling (KIP/K) menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) ber-KB angkatan VIII.

Pelatihan tersebut dimulai pada Senin (29/9) di Aula Kencana BKKBN Provinsi Kalbar. Pelatihan tersebut rencananya berlangsung hingga Jumat (3/10).

Selain pelatihan, juga diisi dengan kegiatan praktik konseling dengan mendatangkan klien. Diharapkan dengan praktik ini, nantinya di lapangan bidan yang menjadi peserta pelatihan semakin terampil dalam memberikan konseling kepada masyarakat.

BKKBN Provinsi Kalbar mencatat sekitar 70 persen pelayanan program KB di provinsi itu dilakukan oleh bidan. Sehingga keberadaan bidan di lapangan sangat berarti bagi BKKBN.

Gun Djamani menyadari, bidan adalah mitra BKKBN karena tanpa mereka program yang dicanangkan tentang KB tidak akan berhasil dengan baik.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014