Pontianak (Antara Kalbar) - Aktivis Walhi Kalimantan Barat Hendrikus Adam mengatakan pemerintah daerah harus mencari solusi terkait masalah Peti (Pertambangan Emas Tanpa Izin) yang selalu menimbulkan korban jiwa dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas ilegal tersebut.

"Memang tidak mudah, karena ini sudah turun temurun di kawasan tersebut, tetapi langkah itu harus segera diambil, apalagi bencana sudah ada di depan mata," kata Hendrikus Adam di Pontianak, Selasa.

Sebelumnya, Sabtu (4/10), di Menterado, Kabupaten Bengkayang, sekitar 18 orang tewas, yang terdiri penambang dan pendulang Peti, karena tanah yang dilakukan aktivitas pertambangan ilegal itu longsor.

Menurut Hendrikus pemerintah harus membasmi praktik Peti hingga ke pemilik modal tertinggi, sehingga rantainya bisa terputus.

"Karena selama ini upaya tersebut, hanya sebatas menangkap para pekerjanya saja, bukan pemilik modal tertinggi, sehingga hanya berhenti ketika ditertibkan saja, begitu selesai Peti kembali marak," ujarnya.

Selain itu, dampak kerusakan akibat Peti juga tidak sebanding dengan hasilnya. Sehingga pemda harusnya menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang sebelumnya bekerja di sektor Peti, agar mereka tidak kembali menjadi pekerja Peti pascaditertibkannya aktivitas tersebut.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014