Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak mengimbau masyarakat kota itu, agar memasang bunga "manggar" dalam menyambut dan memeriahkan peringatan hari ulang tahun (hari jadi) Kota Pontianak ke-243 setiap tanggal 23 Oktober.

"Pemasangan manggar mulai tanggal 18 - 24 Oktober, baik bagi setiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkungan Pemkot Pontianak, BUMN, BUMD, pihak swasta maupun masyarakat Kota Pontianak," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Zumiyati di Pontianak, Minggu.

Ia berharap masyarakat dan lembaga pemerintahan maupun swasta, serta pelaku usaha ikut berpartisipasi memasang manggar di tempatnya masing-masing sebagai wujud kecintaan terhadap kota ini.

"Hari Jadi Kota Pontianak dirayakan bukan hanya bagi pegawai Pemkot Pontianak saja, namun seluruh masyarakat kota ini juga ikut merayakannya sehingga bagi yang merasa menjadi warga Pontianak, hendaknya ikut berpartisipasi memasang bunga manggar tersebut," ujarnya.

Zumiyati menambahkan semua itu dilakukan sebagai upaya melestarikan budaya Melayu yang melekat pada masyarakat Kota Pontianak untuk memperkuat nilai-nilai budaya yang dimiliki agar tidak luntur.

"Supaya generasi muda kita meneruskan tradisi ini sebagai budaya yang harus senantiasa dilestarikan. Ini merupakan salah satu kekayaan dari budaya yang kita miliki," kata Zumiyati.

Bunga manggar yang lazim dikenal warga biasanya berbentuk seperti pohon kelapa, dimana pada bagian pelepah yang terbuat dari lidi, biasanya dihiasi kertas atau plastik warna warni mengkilap, yang kemudian ditusukkan pada nanas ataupun batang pisang yang sudah dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

Keberadaan bunga manggar sendiri menurut tradisi adalah sebagai ungkapan kemeriahan dan ucapan selamat datang sekaligus dianggap menambahkan kemeriahan kepada suatu perayaan yang sedang berlangsung.

Bunga manggar bukanlah hal asing bagi warga Melayu Kota Pontianak dan beberapa daerah lainnya khususnya di Kalimantan Barat. Bunga manggar ini biasanya selalu ada dalam acara pesta pernikahan dan berbagai acara hajatan lainnya yang sangat sulit terpisahkan, sebab keberadaannya dinilai sebagai bentuk tradisi Melayu.

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014