Sangatta (Antara Kalbar) - Lembaga Adat Wehea, Desa Nehes Liah Bing Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, diundang untuk menghadiri sarasehan lingkungan dan menerima penghargaan Kalpataru pada November 2014 mendatang.
Penerimaa Kalpataru untuk kedua kali bagi Lembaga Adat Dayak Wehea dari Presiden RI, kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kutai Timur Siang Gewah di Sangatta, Minggu.
"Surat undangan bagi penerima Kalpataru disampaikan melalui DPP PDI Perjuangan di seluruh Indonesia sebagai panitia pelaksana Temu Kangen Penerima Kalpataru Dengan Ir Jokowi sudah kami terima," kata Siang Geah.
Menurut Siang Gewah yang juga anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) ini, Lembaga Adat Dayak Wehea satu-satunya dari Kutim diundang dan 13 penerima dari Kaltim dan Kaltara.
Undangan yang berdasarkan Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan nomor 407/KPTS/DPP/IX/2014 tanggal 17 September 2014 tentang Panitia Pelaksana Sarasehan Lingkungan Temu Kangen Penerima Kalpataru Dengan Ir Joko Widodo dengan ketua panitia Dr A Sonny Keraf dan Sekretaris panitia Dr Ir Anton Leonard DP.
Undangan ditandatangani Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Tjahyo Kumolo.
Kemudian Surat DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur Nomor 521/IN/DPD.14-A/X/2014 Perihal Instruksi Mengecek penerima Kalpataru di Kabupaten/Kota ditujukan kepada Seluruh DPC PDI Perjuangan se-Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Instruksi tersebut menindaklanjuti surat panitia Sarasehan Lingkungan Hidup dan Penerima Kalpataru bersama Presiden terpilih Joko Widodo Nomor 001/IN/PPSLH-Kalpataru/X/2014 tanggal 3 Oktober 2014.
Penghargaan Kalpataru tahun ini merupakan prestasi yang diraih atas upaya menjaga dan melestarikan hutan konservasi HGU PT Swakarsa Sina Sentosa DSN Group seluas 1.400 hektare. Sebelumnya Lembaga Adat Wehea mendapat Kalpataru dari Presiden SBY atas prestasi melestarikan hutan lindung wehea.
"Hutan Konservasi Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan Kelapa Sawit milik PT Swakarsa Sinar Sentosa DSN Group dan bekerjasama Lembaga Adat Suku Dayak Wehea untuk mengelola kelestariannya selama lima tahun," kata Siang Geah.
Kepala Lembaga Adat Suku Dayak Wehea Ladjie Taq mengatakan dirinya sudah dihubungi panitia di Jakarta untuk bersiap-siap berangkat ke Jakarta awal November mendatang.
"Lembaga Adat Dayak Wehea akan menerima Kalpataru dari Presiden. Saya belum menerima surat undangannya tapi sudah dihubungi panitia," kata Ladjie Taq.
Menurut Ladjie Tag, penghargaan Kalpataru ini merupakan hasil kerja keras dan keberhasilan Lembaga Adat Wehea dalam melestarikan hutan konservasi milik PT Swakarsa Sinar Sentosa seluas 1.400 hektare.
"Saya akan hadir karena momen ini cukup penting dan membanggakan bagi kami Suku Wehea dua kali menerima Kalpataru dari Pemerintah RI melalui dua Presiden berbeda SBY dan Jokowi," kata Ladjie Tag.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Penerimaa Kalpataru untuk kedua kali bagi Lembaga Adat Dayak Wehea dari Presiden RI, kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kutai Timur Siang Gewah di Sangatta, Minggu.
"Surat undangan bagi penerima Kalpataru disampaikan melalui DPP PDI Perjuangan di seluruh Indonesia sebagai panitia pelaksana Temu Kangen Penerima Kalpataru Dengan Ir Jokowi sudah kami terima," kata Siang Geah.
Menurut Siang Gewah yang juga anggota DPRD Kutai Timur (Kutim) ini, Lembaga Adat Dayak Wehea satu-satunya dari Kutim diundang dan 13 penerima dari Kaltim dan Kaltara.
Undangan yang berdasarkan Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan nomor 407/KPTS/DPP/IX/2014 tanggal 17 September 2014 tentang Panitia Pelaksana Sarasehan Lingkungan Temu Kangen Penerima Kalpataru Dengan Ir Joko Widodo dengan ketua panitia Dr A Sonny Keraf dan Sekretaris panitia Dr Ir Anton Leonard DP.
Undangan ditandatangani Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Tjahyo Kumolo.
Kemudian Surat DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur Nomor 521/IN/DPD.14-A/X/2014 Perihal Instruksi Mengecek penerima Kalpataru di Kabupaten/Kota ditujukan kepada Seluruh DPC PDI Perjuangan se-Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Instruksi tersebut menindaklanjuti surat panitia Sarasehan Lingkungan Hidup dan Penerima Kalpataru bersama Presiden terpilih Joko Widodo Nomor 001/IN/PPSLH-Kalpataru/X/2014 tanggal 3 Oktober 2014.
Penghargaan Kalpataru tahun ini merupakan prestasi yang diraih atas upaya menjaga dan melestarikan hutan konservasi HGU PT Swakarsa Sina Sentosa DSN Group seluas 1.400 hektare. Sebelumnya Lembaga Adat Wehea mendapat Kalpataru dari Presiden SBY atas prestasi melestarikan hutan lindung wehea.
"Hutan Konservasi Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan Kelapa Sawit milik PT Swakarsa Sinar Sentosa DSN Group dan bekerjasama Lembaga Adat Suku Dayak Wehea untuk mengelola kelestariannya selama lima tahun," kata Siang Geah.
Kepala Lembaga Adat Suku Dayak Wehea Ladjie Taq mengatakan dirinya sudah dihubungi panitia di Jakarta untuk bersiap-siap berangkat ke Jakarta awal November mendatang.
"Lembaga Adat Dayak Wehea akan menerima Kalpataru dari Presiden. Saya belum menerima surat undangannya tapi sudah dihubungi panitia," kata Ladjie Taq.
Menurut Ladjie Tag, penghargaan Kalpataru ini merupakan hasil kerja keras dan keberhasilan Lembaga Adat Wehea dalam melestarikan hutan konservasi milik PT Swakarsa Sinar Sentosa seluas 1.400 hektare.
"Saya akan hadir karena momen ini cukup penting dan membanggakan bagi kami Suku Wehea dua kali menerima Kalpataru dari Pemerintah RI melalui dua Presiden berbeda SBY dan Jokowi," kata Ladjie Tag.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014