Sintang (Antara Kalbar) - Puluhan jembatan kayu di Kota Sintang dalam kondisi rusak berat, sehingga membutuhkan perbaikan segera. Karenanya, Dinas PU Kabupaten Sintang berencana tahun 2015 akan fokus pada perbaikan jembatan yang rusak tersebut.
Sekretaris Dinas PU Kabupaten Sintang, Zulkarnain mengatakan sebagian besar jembatan kayu dalam kota yang rusak tersebut perlu diubah menjadi jembatan beton. Dia mengungkapkannya untuk Jalan Masuka saja ada 11 jembatan kayu yang sudah tidak layak.
“Untuk perbaikannya tidak bisa lagi dengan menggunakan kayu tapi jembatan itu harus diubah menjadi jembatan beton. Sebab jika dipertahankan dengan jembatan kayu sudah tidak ekonomis,†katanya.
Ia mengungkapkan untuk daerah Menyumbung yang kearah Sesar dan Sungai Rambai seluruhnya masih jembatan kayu. Jembatan-jembatan di sana, lanjut dia, sebagian akan diubah menjadi jembatan beton dan sebagian lagi tetap dipertahankan jembatan kayu.
“Sebagian jembatan harus tetap dipertahankan dalam kondisi jembatan kayu karena kondisi alam yang menyulitkan untuk kontruksi jembatan beton. Kalau dibangun jembatan beton maka akan menelan biaya yang cukup besar sementara lalu lintas kendaraan yang lewat di atasnya masih sedikit,†jelasnya.
Dikatakannya, begitu juga dengan daerah Alay-Sungai Ana hingga ke Jerora. Banyak jembatan kayu di daerah tersebut yang membutuhkan perbaikan.
Ia mengatakan dihitung secara kasar setidaknya ada 55 unit jembatan kayu dalam kota yang membutuhkan perbaikan. Jika dari 55 unit jembatan kayu tersebut setidaknya yang diubah menjadi jembatan beton sebanyak 35-40 unit, maka dibutuhkan dana sekitar Rp100 miliar. “Paling tidak satu jembatan kayu dengan bentangan 12-16 meter jika diubah menjadi jembatan beton membutuhkan pembiayaan Rp2,5 miliar,†jelasnya.
Ia mengatakan dana Rp100 miliar yang dibutuhkan untuk perbaikan jembatan dalam kota tersebut bisa diselesaikan dalam waktu lima tahun. Menurutnya kalau Pemkab Sintang bersama DPRD komitmen untuk memperbaiki jembatan-jembatan kayu yang ada dalam kota ini dengan menganggarkan dana Rp20 miliar pertahunnya, maka dalam waktu lima tahun semua jembatan dalam kota akan bagus. “Tidak akan ada lagi terdengar jembatan dalam kota yang rusak,†katanya.
Ia berharap Pemkab Sintang bersama DPRD bisa memprioritaskan pembangunan jembatan – jembatan yang sudah dalam kondisi rusak. Menurutnya sebelum perbaikan jalan memang yang harus diperhatikan terlebih dahulu ialah perbaikan jembatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Sekretaris Dinas PU Kabupaten Sintang, Zulkarnain mengatakan sebagian besar jembatan kayu dalam kota yang rusak tersebut perlu diubah menjadi jembatan beton. Dia mengungkapkannya untuk Jalan Masuka saja ada 11 jembatan kayu yang sudah tidak layak.
“Untuk perbaikannya tidak bisa lagi dengan menggunakan kayu tapi jembatan itu harus diubah menjadi jembatan beton. Sebab jika dipertahankan dengan jembatan kayu sudah tidak ekonomis,†katanya.
Ia mengungkapkan untuk daerah Menyumbung yang kearah Sesar dan Sungai Rambai seluruhnya masih jembatan kayu. Jembatan-jembatan di sana, lanjut dia, sebagian akan diubah menjadi jembatan beton dan sebagian lagi tetap dipertahankan jembatan kayu.
“Sebagian jembatan harus tetap dipertahankan dalam kondisi jembatan kayu karena kondisi alam yang menyulitkan untuk kontruksi jembatan beton. Kalau dibangun jembatan beton maka akan menelan biaya yang cukup besar sementara lalu lintas kendaraan yang lewat di atasnya masih sedikit,†jelasnya.
Dikatakannya, begitu juga dengan daerah Alay-Sungai Ana hingga ke Jerora. Banyak jembatan kayu di daerah tersebut yang membutuhkan perbaikan.
Ia mengatakan dihitung secara kasar setidaknya ada 55 unit jembatan kayu dalam kota yang membutuhkan perbaikan. Jika dari 55 unit jembatan kayu tersebut setidaknya yang diubah menjadi jembatan beton sebanyak 35-40 unit, maka dibutuhkan dana sekitar Rp100 miliar. “Paling tidak satu jembatan kayu dengan bentangan 12-16 meter jika diubah menjadi jembatan beton membutuhkan pembiayaan Rp2,5 miliar,†jelasnya.
Ia mengatakan dana Rp100 miliar yang dibutuhkan untuk perbaikan jembatan dalam kota tersebut bisa diselesaikan dalam waktu lima tahun. Menurutnya kalau Pemkab Sintang bersama DPRD komitmen untuk memperbaiki jembatan-jembatan kayu yang ada dalam kota ini dengan menganggarkan dana Rp20 miliar pertahunnya, maka dalam waktu lima tahun semua jembatan dalam kota akan bagus. “Tidak akan ada lagi terdengar jembatan dalam kota yang rusak,†katanya.
Ia berharap Pemkab Sintang bersama DPRD bisa memprioritaskan pembangunan jembatan – jembatan yang sudah dalam kondisi rusak. Menurutnya sebelum perbaikan jalan memang yang harus diperhatikan terlebih dahulu ialah perbaikan jembatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014