Kuala Lumpur (Antara Kalbar/Xinhua-0ANA) - Dua anak seorang dari penumpang penerbangan MH370 yang hilang telah menggugat Malaysia Airlines (MAS) dan pemerintah negara itu, menurut laporan setempat, Sabtu.
Kedua anak laki-laki tersebut adalah putra dari Jee Jing Hang, seorang pengusaha yang berada di dalam penerbangan yang hilang itu.
Selain MAS, mereka juga menggugat pemerintah Malaysia, otoritas penerbangan sipil, departemen imigrasi dan angkatan udara untuk kelalaian mereka.
Mereka mengklaim bahwa ketika ayah mereka membayar tarif penerbangan, ia telah membuat kesepakatan dengan MAS untuk perjalanan yang aman ke Beijing. Namun, maskapai ini melanggar perjanjian ketika pesawat gagal mencapai tujuan pada 8 Maret.
Mereka mengupayakan ganti kerugian, kerugian yang sangat buruk dan kerugian atas hilangnya keteladanan dukungan dan penderitaan mental yang disebabkan oleh tragedi itu.
MH370 menghilang pada 8 Maret dengan 239 orang di atas pesawat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada apa yang tetap menjadi salah satu misteri sejarah besar penerbangan.
(H-AK/A. Krisna)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Kedua anak laki-laki tersebut adalah putra dari Jee Jing Hang, seorang pengusaha yang berada di dalam penerbangan yang hilang itu.
Selain MAS, mereka juga menggugat pemerintah Malaysia, otoritas penerbangan sipil, departemen imigrasi dan angkatan udara untuk kelalaian mereka.
Mereka mengklaim bahwa ketika ayah mereka membayar tarif penerbangan, ia telah membuat kesepakatan dengan MAS untuk perjalanan yang aman ke Beijing. Namun, maskapai ini melanggar perjanjian ketika pesawat gagal mencapai tujuan pada 8 Maret.
Mereka mengupayakan ganti kerugian, kerugian yang sangat buruk dan kerugian atas hilangnya keteladanan dukungan dan penderitaan mental yang disebabkan oleh tragedi itu.
MH370 menghilang pada 8 Maret dengan 239 orang di atas pesawat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada apa yang tetap menjadi salah satu misteri sejarah besar penerbangan.
(H-AK/A. Krisna)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014