Kuala Lumpur (Antara Kalbar) - Seorang korban jatuhnya pesawat Malaysia penerbangan MH17, Mohd Ghafar Abu Bakar (54) yang merupakan ketua pramugara penerbangan tersebut, pada Maret terhindar dari tragedi pesawat MH370 karena jadualnya ditukar dengan seorang rekannya.
Ibu korban, Maimon Sarpan (74) mengatakan ketika tragedi MH370 Maret lalu Mohd Ghafar yang biasa dipanggil Salem seharusnya menaiki pesawat naas itu namun selamat karena jadualnya ditukar pada saat akhir dan ditugaskan ke Jepang.
"Saya tidak sangka sudah ditakdirkan Allah dia terkorban dalam naas kali ini," kata Maimon seperti dikutip media-media lokal di Kuala Lumpur, Sabtu.
"Saat ia mengatakan tidak bisa berlebaran bersama, saya sempat berseloroh bertanya adakah ia sudah tidak sayang saya. Salem hanya jawab sayang dan tersenyum. Itulah senyum terakhir yang diberikannya kepada saya," katanya.
Meskipun sudah mengikhlaskan kepergian anak tunggalnya itu, Maimon mengharapkan dukungan masyarakat untuk tidak menambah kesediah keluarga korban tragedi tersebut.
"Ia sudah terjadi, janganlah disebarkan gambar peristiwa itu. Saya sedih mengenang nasib anak setiap kali melihat gambar serpihan pesawat atau korban," kata Maimon.
stri korban juga mengatakan tidak mau menonton televisi setelah mengetahui tragedi tersebut karena tidak sanggup melihat laporan atau gambar yang disiarkan.
Maimon mengatakan ia mengetahui tragedi itu setelah dihubungi menantunya yang meminta ia menonton laporan kejadian itu di televisi kira-kira pukul 12 tengah malam.
"Hancur rasa hati ini apabila menantu memberitahu pesawat dinaiki Salem ditembak jatuh. Tiada perkataan dapt diungkap dan hanya Allah yang tahu isi hati saya sebagai ibu," katanya.
Pesawat MAS penerbangan MH17 membawa 298 penumpang termasuk awak pesawat yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur jatuh di wilayah timur Ukraina pada Kamis (17/7) malam diduga akibat ditembak dengan rudal.
Terhindar Dari Tragedi MH370, Ghafar Jadi Korban MH17
Sabtu, 19 Juli 2014 11:52 WIB