Copenhagen (Antara Kalbar/AFP) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Minggu, mendukung laporan lengkap terkait perubahan iklim yang menyebutkan bahwa upaya mengerem emisi karbon akan membantu pertumbuhan ekonomi dan kesehatan.

"Pengaruh manusia pada sistem iklim jelas, dan jelas berkembang," kata Ban dalam konferensi pers yang menandai bab terakhir dalam sebuah laporan utama oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC).

"Saya benar-benar menambahkan suara politik saya untuk apa yang telah dikerjakan para ilmuwan dengan sangat keras ini," katanya.

"Aksi perubahan iklim dapat berkontribusi untuk kemakmuran ekonomi, dan kesehatan yang lebih baik serta kota-kota yang lebih nyaman untuk dihuni." 
    
Ban telah menjadikan perubahan iklim ciri dari masa jabatannya di PBB.

Pada 23 September, ia menjadi tuan rumah pertemuan puncak khusus untuk membahas kepentingan tingkat tinggi dalam negosiasi berdasarkan Kerangka Kerja Konvensi Perubahan Iklim PBB (UNFCCC).

Pembicaraan tingkat dunia telah bermasalah selama bertahun-tahun karena ketidaksepakatan jumlah beban pengurangan emisi gas rumah kaca yang harus harus dipikul masing-masing negara. Gas rumah kaca adalah gas bahan bakar fosil yang memerangkap panas dan menyebabkan pemanasan global.

Setelah bertahun-tahun persiapan, negosiasi itu mencapai puncaknya di Paris pada Desember 2015 dengan harapan untuk menutup pakta global yang akan berlaku mulai tahun 2020.

Batu loncatan penting dalam proses itu akan dilakukan dalam babak baru perundingan di Lima pada 1-12 Desember.

Pimpinan UNFCCC Christiana Figueres mengatakan laporan IPCC - yang diterbitkan dalam beberapa volume selama 13 bulan terakhir - adalah kontribusi yang kuat.

"IPCC telah dan akan terus memainkan peran penting dalam membawa ilmu pengetahuan yang mendukung keperluan transformasi kebijakan untuk mewujudkan kegiatan rendah karbon, dan akhirnya sebuah dunia dengan iklim netral pada paruh kedua abad ini, dapat diwujudkan."

(SYS/G.N.C. Aryani)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014