Sungai Raya (Antara Kalbar) - Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof Dr Eddy Suratman, SE MA, menyarankan pemerintah Kabupaten Kubu Raya bisa mempercepat akses infrastruktur di daerah terpencil, untuk mengentaskan kemiskinan di kabupaten itu.

"Salah satu cara yang dapat dilakukan Pemkab Kubu Raya adalah dengan membuka akses daerah terisolir. Untuk membuka daerah terisolir itu dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan membuka akses transportasi antar daerah," katanya di Sungai Raya, Jumat.

Menurut Eddy, jalan penghubung antardesa ke kecamatan harus segera dibangun, agar simpul perekonomian masyarakat bisa terbuka.

"Untuk mempercepat pembangunan infrastruktur jalan itu, yang harus dilakukan Pemkab Kubu Raya adalah dengan melakukan penghematan anggaran dan mengalihkannya untuk pembangunan jalan itu. Salah satu cara penghematan anggaran yang efektif adalah dengan memangkas anggaran perjalanan dinas dan mengurangi kegiatan rapat di hotel atau restoran," tuturnya.

Selain pembenahan sarana infrastruktur, Eddy juga menyarankan agar Pemkab Kubu Raya bisa memaksimalkan program pendidikan dan kesehatan. Karena menurutnya, tiga hal tersebut menjadi salah satu jalan untuk mengurangi angka kemiskinan di setiap daerah.

Sebelumnya, untuk menekan angka kemiskinan di Kabupaten Kubu Raya, pemerintah setempat menggelar rapat koordinasi dengan seluruh SKPD dan pihak terkait lainnya untuk penanggulangan kemiskinan daerah.

"Dalam Rakor tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah ini, kita melibatkan seluruh SKPD dan pihak terkait lainnya yang ada di Kubu Raya agar ke depan, dalam penyusunan program yang ada di setiap dinas bisa mengedepankan program pengentasan kemiskinan," kata Kepala Bappeda Kubu Raya, Nurmarini.

Dia menjelaskan, tim TPKD di Kubu Raya telah dibentuk sejak tahun 2012 lalu dimana setiap tahunnya tim ini selalu mengadakan rakor untuk menyamakan misi dan visi dari semua pihak yang ada dalam mencapai tujuan yang juga ditetapkan dalam rakor tersebut.

"Alhamdulillah, dengan adanya kebersamaan dan komitmen bersama, Kubu Raya berhasil menempati tiga terbaik se-Kalbar dalam penurunan angka kemiskinan, setelah Sanggau dan Kota Pontianak," tuturnya.

Dalam rakor itu, kata Nurmarini, tim yang telah dibentuk kembali memetakan daerah mana saja yang masih masuk dalam kategori banyak penduduk yang masih miskin. Dengan pemetaan tersebut, maka program yang akan dicanangkan diharapkan bisa tepat sasaran.

Untuk memaksimalkan program pengentasan kemiskinan di Kubu Raya, tim yang telah dibentuk juga menggunakan pedoman pada Basis Data Terpadu yang merupakan hasil pendataan dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dimana data tersebut diyakini keakuratannya karena data yang ada mencakup pada personal masyarakat miskin.

"Dengan basis data dari PNP2K itu menjadi pedoman dari setiap SKPD Kubu Raya dalam menyusun program kegiatannya pada tahun-tahun mendatang," katanya. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014