Pontianak (ANTARA) - Pakar ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Prof. Eddy Suratman menilai ekonomi Provinsi Kalbar pada triwulan I 2023 yang tumbuh 4,65 persen masih tergolong normal.
"Pertumbuhan ekonomi Kalbar pada angka 4,65 persen ini menurut saya masih normal karena memang pada triwulan I belum ada belanja yang terlalu besar dari pemerintah, biasanya baru proses administrasi saja," ujar Eddy Suratman di Pontianak, Minggu.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Kalbar akan lebih tinggi pada triwulan II, III dan IV. Sejalan dengan hal tersebut, Eddy memperkirakan konsumsi rumah tangga akan besar pada triwulan II 2023.
"Mulai April kan sudah masuk triwulan II sehingga eksekusi belanja itu akan semakin banyak ditambah perhitungan Ramadhan dan Lebaran yang pengeluarannya cukup besar. Jadi kemungkinan konsumsi rumah tangga akan besar setelah triwulan II. Inilah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Ia juga memprediksi pertumbuhan ekonomi di Kalbar pada triwulan II bisa berada di atas 5 persen didorong oleh konsumsi rumah tangga yang besar dan proyek pemerintah yang mulai bergerak.
Kemudian terkait dengan sektor pendukung, ia menjelaskan ada tiga sektor yang bisa dimaksimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kalbar.
"Yang kita andalkan di Kalbar ini kan ada tiga yaitu pertanian, perdagangan dan industri pengolahan. Ketiga sektor ini bisa kita maksimalkan karena kontribusinya yang besar untuk Kalbar," katanya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar merilis ekonomi Kalbar pada triwulan I 2023 tumbuh sebesar 4,65 persen secara tahunan (yoy).
Pada Triwulan I 2023, dari sisi produksi, lapangan usaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 27,58 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (PK-P) yaitu sebesar 14,05 persen.
Ekonomi Kalbar triwulan I tumbuh 4,65 persen masih normal
Minggu, 7 Mei 2023 14:11 WIB