Sekayam (Antara Kalbar) - Tidak meratanya sentuhan pembangunan bidang pendidikan di perbatasan, khususnya Dusun Bantan, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, menyebabkan peningkatan mutu pendidikan berjalan lamban. Melihat kondisi tersebut mengugah hati Kapolda Kalbar beserta ibu untuk membangun sebuah taman bacaan yang diperuntukan bagi anak-anak perbatasan.

Taman bacaan dengan nama 'Kemala Cinta Indonesia' berlokasi di Dusun Bantan, mulai beroperasi sejak diresmikan Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto didampingi ketua Bhayangkari Polda Kalbar,dr Niken Arief Sulistyanto, pada Minggu (16/11).

Hadir dalam peresmian taman bacaan itu Kapolres Sanggau, AKBP Semuel Tandi Toding Rara, Dandim Sanggau Letkol Inf Heri Budi Purnomo dan Bupati Sanggau Paolus Hadi.

Kapolres Sanggau AKBP Semuel Tandi Toding Rara mengatakan, pembangunan Taman Bacaan Kemala Cinta Indonesia ini merupakan ide dari Kapolda Kalbar mengingat masih kurangnya minat baca di kalangan pelajar, khususnya di perbatasan.

“Pendirian taman baca di perbatasan, murni ide Kapolda dan Ibu Kapolda sendiri.Yang dikelola langsung Polsek Setempat, dalam rangka membangun sumber daya manusia (SDM) di perbatasan, khususnya kalangan generasi muda.” Ujar Semuel.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyambut baik langkah Kapolda Kalbar membangun taman bacaan di perbatasan tepatnya di Dusun Bantan, Desa Bungkang.

“Melalui taman bacaan ini diharapkan generasi mudi menjadi gemar membaca, begitu pula dengan masyarakat harus bisa merawat bangunan yang sudah ada ini.” jelas Paolus.

Menurut dia, untuk di perbatasan khususnya Kabupaten Sanggau jumlah penyandang buta aksara alias buta huruf masih ditemukan, kendati sudah mengalami penurunan. Bahkan pemkab Sanggau memiliki program Sanggau Pintar, sejalan dengan program Kapolda membangun taman bacaan.

Sementara itu, Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto menyampaikan, apa yang sudah dibangun ini hendaknya dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Jadikanlah taman bacaan ini sebagai sumber ilmu didalam meningkatkan SDM di perbatasan.

“Saya harapkan ke depannya, muncul pemimpin-pemimpin baru dari daerah perbatasan. Sehingga kawasan perbatasan tidak lagi menjadi daerah yang tertinggal dan menjadi beranda terdepan NKRI,” ucap Arief.

Pewarta: Agus Alfian

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014