Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil belum dapat memastikan kapan pemerintah akan mengumumkan harga BBM subsidi yang baru.
"BBM tunggu saja pada waktunya," kata Sofyan Djalil dalam konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.
Menurut Sofyan, dalam sidang kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo telah dibahas segala hal yang berkaitan dengan angka-angka dan beragam pertimbangan terkait BBM subsidi.
Ia menjelaskan BBM subsidi sebenarnya adalah masalah yang sudah kronik sehingga sidang kabinet juga mengevaluasi hal tersebut secara komprehensif.
Termasuk hal yang dibicarakan adalah kompensasi untuk masyarakat yang terdampak apalagi pada saat ini telah terdengar laporan adanya spekulasi sehingga harga-harga naik.
Pemerintah, ujar dia, ingin mengalihkan subsidi dari hal-hal yang tidak produktif ke hal-hal yang sifatnya produktif. "Akan diumumkan pada waktunya," katanya.
Ia mencontohkan, sekitar 50 persen dari irigasi di berbagai daerah di Tanah Air rusak karena tidak ada dana perbaikan memadai.
Menurut dia, pengalihan subsidi ke hal-hal yang produktif juga sebagai bentuk investasi bagi masa depan bangsa ini.
Sebelum sidang kabinet, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) di tengah masyarakat sangatlah aman tetapi dirinya masih belum mau mengemukakan soal kenaikan harga BBM subsidi.
"Stok tidak ada masalah. Sangat aman," kata Sudirman Said sambil menambahkan, pihak Pertamina sebagai pemasok BBM juga telah melakukan pembelanjaan ekstra.
Ia mengemukakan meski BBM subsidi memiliki kuota tetapi bukan berarti barangnya itu tidak ada.
Menteri ESDM mengharapkan bahwa penjelasan pemerintah dapat meyakinkan masyarakat bahwa subsidi lebih baik diarahkan ke hal-hal yang lebih produktif.
(M040/R. Malaha)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"BBM tunggu saja pada waktunya," kata Sofyan Djalil dalam konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin.
Menurut Sofyan, dalam sidang kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo telah dibahas segala hal yang berkaitan dengan angka-angka dan beragam pertimbangan terkait BBM subsidi.
Ia menjelaskan BBM subsidi sebenarnya adalah masalah yang sudah kronik sehingga sidang kabinet juga mengevaluasi hal tersebut secara komprehensif.
Termasuk hal yang dibicarakan adalah kompensasi untuk masyarakat yang terdampak apalagi pada saat ini telah terdengar laporan adanya spekulasi sehingga harga-harga naik.
Pemerintah, ujar dia, ingin mengalihkan subsidi dari hal-hal yang tidak produktif ke hal-hal yang sifatnya produktif. "Akan diumumkan pada waktunya," katanya.
Ia mencontohkan, sekitar 50 persen dari irigasi di berbagai daerah di Tanah Air rusak karena tidak ada dana perbaikan memadai.
Menurut dia, pengalihan subsidi ke hal-hal yang produktif juga sebagai bentuk investasi bagi masa depan bangsa ini.
Sebelum sidang kabinet, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) di tengah masyarakat sangatlah aman tetapi dirinya masih belum mau mengemukakan soal kenaikan harga BBM subsidi.
"Stok tidak ada masalah. Sangat aman," kata Sudirman Said sambil menambahkan, pihak Pertamina sebagai pemasok BBM juga telah melakukan pembelanjaan ekstra.
Ia mengemukakan meski BBM subsidi memiliki kuota tetapi bukan berarti barangnya itu tidak ada.
Menteri ESDM mengharapkan bahwa penjelasan pemerintah dapat meyakinkan masyarakat bahwa subsidi lebih baik diarahkan ke hal-hal yang lebih produktif.
(M040/R. Malaha)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014