Sintang (Antara Kalbar) - Jumlah guru sangat berpengaruh pada mutu pendidikan. Jika jumlah guru tidak sesuai dengan yang dibutuhkan maka akan terjadi ketimpangan dan ini akan berdampak buruk pada dunia pendidikan. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Alexius Akim saat berada di Sintang.
Dia menilai pemerataan pendidikan harus segera dilakukan. “Jangan sampai kekurangan guru tidak ditanggapi serius oleh pemerintah pusat,†katanya.
Akim menyampaikan sampai saat ini Kalbar masih kekurangan 7.000 guru. “Jika mengikuti kurikulum 2013, Kalbar ini memerlukan banyak guru. Menurut hitungan kami kira-kira kurang 7.000-an guru,†ujarnya.
Menurut Akim, harusnya pemerintah pusat merespon apa yang diajukan pemkab, pasalnya yang mengetahui kondisi daerah adalah Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi.
“Usulan penambahan guru ke pemerintah pusat rata-rata tidak terpenuhi. Harusnya pusat merespon apa yang diajukan Pemerintah kabupaten kota, karena mereka yang punya guru yang punya kawasan, mereka mengetahui secara persis,†ungkap Akim.
Dia mengatakan kekurangan guru di Kalbar menurutnya sudah menjadi masalah klasik, sayang sampai saat ini Pemerintah Pusat tidak merespon kekurangan tersebut. Dikatakannya, pihaknya sudah sering mengajukan tapi Pemerintah pusat belum mengabulkan keseluruhannya.
Karena itu, Akim berharap Pemerintah pusat untuk segera mengambil kebijakan. Jangan sampai kekuarangan guru di Kalimantan Barat tidak segera disikapi oleh pemerintah Pusat. “Di satu sisi kami dituntut untuk menaikan mutu, namu di sisi lain kita juga dihadapkan pada kekuarangan guru,†imbuhnya.
Peran dan posisi guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik menurutnya harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Di dunia pendidikan, guru memiliki tiga tugas pokok yang bisa dilaksanakan yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas manusiawi. “Pengertian dan definisi guru bukan hanya sebatas pejabat yang hanya melakukan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang dipikulnya,†tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Dia menilai pemerataan pendidikan harus segera dilakukan. “Jangan sampai kekurangan guru tidak ditanggapi serius oleh pemerintah pusat,†katanya.
Akim menyampaikan sampai saat ini Kalbar masih kekurangan 7.000 guru. “Jika mengikuti kurikulum 2013, Kalbar ini memerlukan banyak guru. Menurut hitungan kami kira-kira kurang 7.000-an guru,†ujarnya.
Menurut Akim, harusnya pemerintah pusat merespon apa yang diajukan pemkab, pasalnya yang mengetahui kondisi daerah adalah Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi.
“Usulan penambahan guru ke pemerintah pusat rata-rata tidak terpenuhi. Harusnya pusat merespon apa yang diajukan Pemerintah kabupaten kota, karena mereka yang punya guru yang punya kawasan, mereka mengetahui secara persis,†ungkap Akim.
Dia mengatakan kekurangan guru di Kalbar menurutnya sudah menjadi masalah klasik, sayang sampai saat ini Pemerintah Pusat tidak merespon kekurangan tersebut. Dikatakannya, pihaknya sudah sering mengajukan tapi Pemerintah pusat belum mengabulkan keseluruhannya.
Karena itu, Akim berharap Pemerintah pusat untuk segera mengambil kebijakan. Jangan sampai kekuarangan guru di Kalimantan Barat tidak segera disikapi oleh pemerintah Pusat. “Di satu sisi kami dituntut untuk menaikan mutu, namu di sisi lain kita juga dihadapkan pada kekuarangan guru,†imbuhnya.
Peran dan posisi guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik menurutnya harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Di dunia pendidikan, guru memiliki tiga tugas pokok yang bisa dilaksanakan yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas manusiawi. “Pengertian dan definisi guru bukan hanya sebatas pejabat yang hanya melakukan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang dipikulnya,†tegasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014