Pontianak (Antara Kalbar ) - Duet pengusaha muda daur ulang limbah Indonesia, Indra Noviansyah (25) dan Dina Rimandra (27), sukses memikat Korea dalam memanfaatkan limbah sawit untuk didaur ulang.

Bersama KEPCO (Korean Electric Power Company), mereka tengah menggodok kontrak tentang jual beli limbah sawit.

Perusahaan ini tertarik akan kulit cangkang buah sawit. Mereka akan memanfaatkannya sebagai salah satu sumber energi yang tak kalah dengan batu bara. Cangkang sawit diketahui sebagai penghantar panas yang mampu menyalurkan energi 4000kg/KCal. Cangkang tersebut akan diolah secara Co-firing, yaitu mencampur cangkang dan batu bara sebagai penghantar panas.

"Komunikasi sudah berjalan cukup lama, sekarang tinggal membahas masalah shipping dan payment," kata Indra Noviansyah saat dihubungi, Rabu.

Tak hanya cangkang yang tengah mereka kembangkan. Dibawah naungan PT Limbahagia, mereka tetap menjalankan usaha kecil menengah yang melibatkan masyarakat kecil. "Kami melibatkan masyarakat sekitar pabrik untuk bekerja, dengan harapan hasilnya juga dapat dimanfaatkan mereka," tambah Indra.

Limbah yang tengah mereka kembang sekarang juga meliputi limbah hasil pengolahan minyak sawit. Dari hasil pengolahan Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel, sebagian besar limbahnya belum dimanfaatkan secara maksimal. Padahal, limbah tersebut dapat menjadi bahan mentah industri yang dapat dikembangkan secara massal.

"Dari setiap kilo Tandan Buah Segar (TBS), hanya digunakan 20 persennya menjadi CPO dan 15 persennya menjadi Kernel. Nah, 65 persen sisanya itu yang akan kita manfaatkan. Limbah itu merupakan raw material, salah satunya untuk pembuatan sabun dan biodiesel," ujar Dina Rimandra, salah satu CEO Limbahagia.

"Tak hanya limbah cair, limbah padat seperti bungkil sawit, dapat dimanfaatkan. Bungkil sangat sederhana pengolahannya, cukup dikeringkan, kemudian tinggal dipacking untuk didistribusikan. Saat ini, pemanfaatan bungkil baru untuk pakan ternak, karena didalam bungkil terkandung protein," papar Dina saat meninjau pabrik sawit.

Minyak sawit yang selama ini menjadi komoditi terbesar, ternyata menyimpan banyak manfaat pada limbahnya. Peluang seperti ini membuat dua pengusaha ini lebih ingin mengembangkan secara maksimal.

"Kami berharap, tak hanya Korea yang dapat memanfaatkannya. Kedepannya, kita akan memasarkan ke beberapa negara di Asia. China dan Jepang tengah kami dekati," tutup Dina dan Novinsyah.

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014