Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Kominikasi dan Informasi (Kemenkominfo) akan meningkatkan peran dalam membangun daerah-daerah terpencil dan kawasan perbatasan dengan menambah jumlah pemancar radio dan televisi.
"Kemenkominfo pun wajib berperan dalam membangun daerah-daerah terpencil dan kawasan perbatasan dengan menambah jumlah pemancar radio atau TV dan jumlah BTS seluler," kata Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Bidang Komunikasi dan Informatika tahun 2014 dengan tema Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Masyarakat di Balai Pelatihan dan Riset TIK Tangerang Selatan, Kamis.
Dia mengatakan Kemenkominfo akan melakukan koordinasi pengelolaan kawasan perbatasan tentang isu pemancar siaran, dan perundingan batas daya pemancar antar negara di kawasan perbatasan.
"Pembangunan pemancar radio atau TV dan jumlah BTS seluler diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang informasi dan komunikasi kepada masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan," ujarnya.
Rudiantara mengemukakan pembangunan sektor teknologi informasi dan kominukasi tidak dapat dipungkiri harus disertai dengan kesiapan sosial budaya masyarakat.
Pihak Kemenkominfo harus bekerja keras bersama-sama untuk mewujudkan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi sehingga memberikan nilai tambah yang besar bagi masyarakat, bukan sebaliknya.
"Sehingga tidak sekadar menjadi pasar yang potensial bagi produk asing. Ini adalah juga salah satu tantangan Kemenkominfo dalam pembangunan karakter dan kemandirian jati diri bangsa," ucapnya.
Karena itu, lanjutnya bangun pusat industri berbasis teknologi informasi dan komunikasi di Jawa, Bali, Sumatra, Sulawesi, dan disusul daerah-deaerah lain. Kemenkominfo perkuat dukungan teknologi informasi dan komunikasi untuk percontohan proyek rusunawa dan pelabuhan.
"Kami beri dukungan teknologi informasi untuk nelayan dan pertanian. Semua itu untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat," katanya.
Pada sisi lain, tambahnya kemajuan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi perlu diimbangi oleh peningkatan peran pemerintah dalam melakukan komunikasi publik. Hal ini disebabkan, sering kali program pemerintah beserta hasil-hasil yang telah dicapai tidak diketahui atau tidak sampai kepada seluruh masyarakat di pelosok tanah air.
"Dalam menyikapi hal ini, perlu strategi komunikasi yang tepat," ujarnya.
Salah satu strategi tersebut, lanjutnya bagaimana marajut kembali komunikasi antara Pusat dan daerah. Untuk itu, salah satu bentuk program Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam rangka merajut kembali komunikasi tersebut adalah dengan bantuan Media Center untuk provinsi, kabupaten dan kota, mobil siaran keliling, dan program lainnya di daerah.
"Program-program tersebut diharapkan agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi, berkomunikasi, dan mendapatkan layanan dengan menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi. Media center juga dapat menjadi jembatan penghubung informasi dan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, pemerintah dengan perangkat kerjanya, serta komunikasi dan informasi antar masyarakat," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kemenkominfo pun wajib berperan dalam membangun daerah-daerah terpencil dan kawasan perbatasan dengan menambah jumlah pemancar radio atau TV dan jumlah BTS seluler," kata Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Bidang Komunikasi dan Informatika tahun 2014 dengan tema Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Meningkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Masyarakat di Balai Pelatihan dan Riset TIK Tangerang Selatan, Kamis.
Dia mengatakan Kemenkominfo akan melakukan koordinasi pengelolaan kawasan perbatasan tentang isu pemancar siaran, dan perundingan batas daya pemancar antar negara di kawasan perbatasan.
"Pembangunan pemancar radio atau TV dan jumlah BTS seluler diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan dalam bidang informasi dan komunikasi kepada masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan," ujarnya.
Rudiantara mengemukakan pembangunan sektor teknologi informasi dan kominukasi tidak dapat dipungkiri harus disertai dengan kesiapan sosial budaya masyarakat.
Pihak Kemenkominfo harus bekerja keras bersama-sama untuk mewujudkan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi sehingga memberikan nilai tambah yang besar bagi masyarakat, bukan sebaliknya.
"Sehingga tidak sekadar menjadi pasar yang potensial bagi produk asing. Ini adalah juga salah satu tantangan Kemenkominfo dalam pembangunan karakter dan kemandirian jati diri bangsa," ucapnya.
Karena itu, lanjutnya bangun pusat industri berbasis teknologi informasi dan komunikasi di Jawa, Bali, Sumatra, Sulawesi, dan disusul daerah-deaerah lain. Kemenkominfo perkuat dukungan teknologi informasi dan komunikasi untuk percontohan proyek rusunawa dan pelabuhan.
"Kami beri dukungan teknologi informasi untuk nelayan dan pertanian. Semua itu untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat," katanya.
Pada sisi lain, tambahnya kemajuan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi perlu diimbangi oleh peningkatan peran pemerintah dalam melakukan komunikasi publik. Hal ini disebabkan, sering kali program pemerintah beserta hasil-hasil yang telah dicapai tidak diketahui atau tidak sampai kepada seluruh masyarakat di pelosok tanah air.
"Dalam menyikapi hal ini, perlu strategi komunikasi yang tepat," ujarnya.
Salah satu strategi tersebut, lanjutnya bagaimana marajut kembali komunikasi antara Pusat dan daerah. Untuk itu, salah satu bentuk program Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam rangka merajut kembali komunikasi tersebut adalah dengan bantuan Media Center untuk provinsi, kabupaten dan kota, mobil siaran keliling, dan program lainnya di daerah.
"Program-program tersebut diharapkan agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi, berkomunikasi, dan mendapatkan layanan dengan menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi. Media center juga dapat menjadi jembatan penghubung informasi dan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, pemerintah dengan perangkat kerjanya, serta komunikasi dan informasi antar masyarakat," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014