Ngabang (Antara Kalbar) - Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 2000 per liter membuat masyarakat penjual eceran ikut menaikkan bensin ecerannya. Untuk harga premium atau bensin di Serimbu Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak tembus Rp 12.000 per liter.

"Di Desa Serimbu bensin Rp 12 ribu yang sebelumnya Rp 9 ribu. Jadi sekarang masyarakat terasa dalam pengeluaran, mau irit kalau tidak ada urusan penting tidak keluar rumah pakai sepeda motor," ujar Habijan warga Serimbu kepada ANTARA, Jumat (21/11).

Ia menuturkan, kenaikan harga BBM diiringi harga barang kebutuhan pokok. Sementara harga hasil pertanian dan perkebunan tidak naik dan tambah murah seperti harga karet hanya Rp.4 sampai Rp.5 ribu saja.

"Jadi, besar pasak dari pada tiang artinya besar pengeluaran dari pada pendapatan. Apalagi, bagi masyarakat yang bekerjaanya serabutan sehingga dampak kenaikan BBM sangat terasa," ujar Habijan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Landak Andi Ali mengatakan, pihaknya pemerintah tidak punya kewenangan menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Karena BBM baik premium dan solar dilarang dijual di kios melainkan di SPBU.

"Tapi memang harga eceran BBM variasi para penjual mematok harga tersendiri. Khususnya di daerah pedalaman cukup tinggi karena dihitung ongkos angkut," katanya.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014