Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mendukung dan mengapresiasi langkah Pertamina yang menahan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi sehingga tidak naik.
Menurut dia, keputusan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina untuk tidak menaikkan harga BBM nonsubsidi di saat tren harga minyak dunia sedang naik, dinilai langkah bijak untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional saat ini.
"Inilah fungsi BUMN. Di saat SPBU lain menaikkan harga, Pertamina memilih tidak naik. Bagus untuk masyarakat,” kata Andre di Jakarta, Senin.
Akhir pekan lalu, seluruh operator SPBU menaikkan harga BBM antara lain dipicu tren harga minyak dunia yang terus melejit, sedangkan Pertamina tetap mempertahankan harga jual produknya. Kondisi tersebut, menjadikan harga jual BBM Pertamina semakin paling rendah di antara operator lain.
Untuk RON 92, misalnya, Pertamax dijual Rp12.950/liter, jauh lebih rendah dibandingkan swasta yang menjual Rp13.540/liter.
Begitu pula untuk RON 95, Pertamax Green tetap dijual Rp13.900/liter sementara di SPBU swasta sudah dibanderol Rp14.200/liter.
Sedangkan Pertamax Turbo (RON 98) seharga Rp14.400/liter, juga lebih rendah dibandingkan produk sejenis lain Rp14.630/liter
Lebih lanjut, Andre juga meminta semua pihak untuk sama-sama membantu pemerintah, untuk menjaga daya beli masyarakat, untuk menjaga stabilitas perekonomian.
"Di sini peran penting BUMN untuk hadir, membantu masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, Pertamina juga saat ini sudah sangat jauh lebih efisien, sehingga bisa memberikan harga produknya yang paling murah dengan kualitas terbaik.
"Harga BBM Pertamina jelas kompetitif, setiap bulan kan berubah kadang naik, kadang turun, bisa juga tetap tergantung harga minyak dunia. Tapi saya lihat tetap paling murah dibanding yang lain," katanya.