Sintang (Antara Kalbar) - Akibat hujan lebat yang terus mengguyur Kecamatan Kayan Hilir membuat sekitar 98 rumah di Desa Monbai Begunuk, Kecamatan Kayan Hilir terendam banjir. Pj Kepala Desa Monbai Begunuk, Lawas menyampaikan itu saat mendatangi Kantor Antara, Jumat (21/11).
Ia menyampaikan hujan lebat yang mengguyur desanya selama dua minggu ini mengakibatkan Sungai Kayan mengalami pasang. Akibatnya puluhan rumah warga mulai tergenang banjir. Dikatakannya, air sudah menggenangi lantai rumah warga. Setidaknya, tinggi air sudah mencapai 30 cm dari lantai rumah warga.
“Banjir yang menggenangi rumah sejak seminggu ini membuat masyarakat belum bisa melakukan aktivitasnya,†ungkapnya.
Dikatakan dia, akibat banjir ini aktivitas masyarakat di desa terhenti. Dikatakannya, baik para petani maupun pedagang tidak dapat melakukan aktivitasnya. Bahkan sejumlah warga telah kehilangan ternaknya seperti ayam dan babi akibat banjir ini. Ia mengatakan warga yang rumahnya terendam banjir saat ini mengungsi di rumah keluarga atau tetangganya yang tidak terendam banjir.
Lawas meminta Pemkab Sintang untuk segera membantu warganya dalam mengatasi banjir ini. Dia mengaku khawatir warga di desanya terancam kelaparan akibat tidak bisa melakukan aktivitas. “Akibat banjir ini aktivitas di desa kami lumpuh. Jalan yang menjadi akses keluar desa juga terendam banjir sehingga desa kami terisolir,†tuturnya.
Dikatakan dia, pihaknya akan segera menyampaikan persoalan banjir ini ke BPBD Kabupaten Sintang. Hingga saat ini, katanya pihak BPBD Kabupaten Sintang memang belum turun ke lapangan untuk membantu warga yang terendam banjir tersebut.
Sementara hingga berita ini diturunkan, pihak BPBD Kabupaten Sintang belum dapat dikonfirmasi. Pj BPBD Kabupaten Sintang, Hotler Panjaitan saat dihubungi Antara, nomor telepon selulernya sedang tidak aktif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Ia menyampaikan hujan lebat yang mengguyur desanya selama dua minggu ini mengakibatkan Sungai Kayan mengalami pasang. Akibatnya puluhan rumah warga mulai tergenang banjir. Dikatakannya, air sudah menggenangi lantai rumah warga. Setidaknya, tinggi air sudah mencapai 30 cm dari lantai rumah warga.
“Banjir yang menggenangi rumah sejak seminggu ini membuat masyarakat belum bisa melakukan aktivitasnya,†ungkapnya.
Dikatakan dia, akibat banjir ini aktivitas masyarakat di desa terhenti. Dikatakannya, baik para petani maupun pedagang tidak dapat melakukan aktivitasnya. Bahkan sejumlah warga telah kehilangan ternaknya seperti ayam dan babi akibat banjir ini. Ia mengatakan warga yang rumahnya terendam banjir saat ini mengungsi di rumah keluarga atau tetangganya yang tidak terendam banjir.
Lawas meminta Pemkab Sintang untuk segera membantu warganya dalam mengatasi banjir ini. Dia mengaku khawatir warga di desanya terancam kelaparan akibat tidak bisa melakukan aktivitas. “Akibat banjir ini aktivitas di desa kami lumpuh. Jalan yang menjadi akses keluar desa juga terendam banjir sehingga desa kami terisolir,†tuturnya.
Dikatakan dia, pihaknya akan segera menyampaikan persoalan banjir ini ke BPBD Kabupaten Sintang. Hingga saat ini, katanya pihak BPBD Kabupaten Sintang memang belum turun ke lapangan untuk membantu warga yang terendam banjir tersebut.
Sementara hingga berita ini diturunkan, pihak BPBD Kabupaten Sintang belum dapat dikonfirmasi. Pj BPBD Kabupaten Sintang, Hotler Panjaitan saat dihubungi Antara, nomor telepon selulernya sedang tidak aktif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014