Sekadau (Antara Kalbar) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sekadau meminta perusahaan atau pengelola pabrik kelapa sawit untuk merawat sarana instalasi pengolahan limbah dengan serius. Hal itu diperlukan agar pengelolaan limbah tidak menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem.

Pernyataan tersebut muncul lantaran beberapa waktu lalu ada laporan dari masyarakat yang khawatir terhadap sistem pengolahan limbah pabrik di beberapa wilayah, termasuk di Desa Tinting Boyok, Kecamatan Sekadau Hulu.

“Beberapa waktu lalu ada laporan dari masyarakat Dusun Tebelian Mangkang, Desa Tinting Boyok yang memuat kekhawatiran warga akan dampak limbah pabrik. Kita langsung respon aduan itu dengan menyurati pengelola pabrik dan 'cross check' ke lapangan,” ujar Kepala BLH Kabupaten Sekadau, Yoseph Yustinus, Selasa (25/11).

Dia melanjutkan, untuk itu, sistem pengelolaan limbah diharapkan bisa dikelola secara maksimal dan betul-betul serius agar tidak menimbulkan dampak yang bisa merugikan lingkungan di masa mendatang. Harus dirawat, misalnya dikuras dalam kurun waktu sekian bulan sekali supaya kolam penampungan tidak meluber.

"Ini penting supaya tidak menimbulkan dampak lingkungan kemudian hari,” katanya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014