Sekadau (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sekadau Rupinus meresmikan Gereja Katolik Kristus Raja Paroki Santo Petrus Rasul Monumental Sekadau pada Sabtu (29/11).

Turut hadir dalam acara peresmian gereja katolik tersebut Uskup Keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP. Pria kelahiran Italia ini diundang oleh pastor paroki dan umat saungai bala untuk memberkati gedung gereja yang berdiri megah di kampung yang mayoritas beragama Katolik sekaligus memberikan sakramen karisma kepada ratusan umat  di Tapang Semadak.

Kedatangan rombongan Wabup Sekadau dan Uskup disambut antusias oleh umat dengan prosesi adat Dayak setempat. Suasana acara peresmian sangat meriah, bahkan dekorasi yang didesain oleh panitia layaknya seperti acara kenegaraan. Dimana pintu gerbang dan tenda tamu kehormatan dirangkai dengan kain merah putih.

Wakil Bupati didaulat untuk memancung buluh muda. Satu persatu rombongan wakil bupati dan uskup disuguhkan dengan minuman tradisional yang disebut dengan minuman tuak.

Umat Tapang Semadak berbaris membentuk pagar betis mulai dari anak-anak hingga orang tua. Umat ingin menyalami orang nomor dua di Bumi Lawang Kuari dan Uskup Sanggau serta para kepala SKPD di lingkungan Pemkab Sekadau.

Usai acara penyambutan, dilanjutkan dengan acara peresmian dan pemberkatan gereja Katolik Kristus Raja. setelah itu dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang dipusatkan di halaman gereja katolik Kristus Raja Tapang Semadak.

Dalam sambutan ketua panitia pembangunan Gereja Katolik Kristus Raja Herno Yakobus mengatakan luas gereja ini seluas 8 x 21 m2. Gereja ini dibangun sejak tahun 2009, waktu itu masih bergabung dengan paroki induk yaitu paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau.

Pembangunan gereja Katolik ini dana yang terkumpul dari swadaya umat sebesar Rp 300-an juta. Bantuan dari pemerintah kabupaten Sekadau sebesar Rp. 104 juta. Totalnya sekitar 597 juta, termasuk bantuan para donatur dan pengusaha.

“Terbangunnya Gereja Katolik Kristus Raja ini berkat dukungan semua umat, pemerintah kabupaten Sekadau, pihak kesukupan, paroki monumental, para pengusaha dukungan/donatur. Jumlah umat katolik di tapang semadak sebanyak 128 kepala keluarga atau sekitar 400-an umat,” ujarnya.

Sementara itu sambutan Wabup Sekadau Rupinus mengatakan Kehadiran Gereja katolik Santo Kristus Raja Tapang Semadak ini merupakan simbol kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat dan bukti cinta umat kepada Tuhan. “Umat pasti merasa bangga dengan hadirnya gereja Katolik ini, apalagi berdirinya gereja ini merupakan hasil jerih payah umat. Saya memberi apresiasi atas kepedulian umat, atas kebersamaan umat. Semangat kebersamaan ini harus dijaga. Sebab gereja ini sebagian besar adalah dana dari swadaya umat. Ini sangat luar biasa.

Wakil Bupati berpesan, dengan hadirnya Gereja tersebut supaya dijaga dan dirawat serta dimanfaatkan dengan baik untuk berdoa dan beribadah. ”Saya bangga dan memuji semangat kebersamaan, semangat gotong royong umat  katolik di tapang semadak,” puji mantan camat nanga mahap ini.

 Wabup juga mengatakan Pemkab Sekadau memberi dukungan bagi para penganut agama dalam membina iman umatnya. “Kita membantu sesuai kemampuan anggaran, karena semua agama harus kita perhatikan, jadi jumlahnya tentu tidak lah banyak, tetapi pasti kita bantu dan kita dukung,” ujarnya.

Pastor Paroki Santo Pertrus rasul monumental sekadau Bartolomeus Tolo, Pr juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada umat yang telah bersatu padu membangun gereja ini, sehingga bisa selesai dengan baik. ”Terima kasih juga kepada pemda dan uskup keuskupan sanggau, yang sudah dengan rela membantu proses pengerjaan gereja ini,” ujarnya.

Sementara itu Uskup keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini mengatakan dirinya sangat bangga bisa menghadiri acara peresmian tersebut. Ia mengharapkan kehadiran Gereja di Sarik ini bisa meningkatkan iman umat.

Dikatakan uskup asal Italia ini, selama tahun 2014 per bulan November 2014 sudah 30 gereja Katolik di kesukupan sanggau yang diresmikan. Ini membuktikan kedekatan umat dengan Tuhan sudah semakin dekat.  Dia berpesan kepada pemimpin umat khususnya, agar mengajak umat agar terus dan menerus berdoa di gereja, tidak hanya pada hari minggu, tetapi bilama mana umat ada menghadapi masalah, ajaklah mereka untuk berdoa bersama, termasuk juga jika ada wabah penyakit, ajaklah umat berdoa, dengan harapan umat sarik tetap terlindung dari segala penyakit dan marabahaya. ”Jika kita percaya, Tuhan tidak pernah diam, karena Tuhan itu kasih. Mari kita berdoa kepada-Nya,” pinta Uskup.

Pewarta: *Hartono

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014