Pontianak (Antara Kalbar) - Laju inflasi bulan November 2014 di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, sebesar 1,41 persen, dibanding bulan sebelumnya terjadi deflasi sebesar 0,42 persen, kata Kepala BPS Provinsi Kalbar Badar.

"Inflasi sebesar 1,41 persen, terbesar disumbang oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan olah raga sebesar 2,97 persen, kemudian disusul kenaikan indeks dari kelompok bahan makanan sebesar 2,22 persen," kata Badar saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Senin.

Kemudian kenaikan juga terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,54 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,42 persen; kesehatan 0,15 persen; pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,13 persen, katanya.

"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yakni kelompok sandang turun sebesar 0,47 persen," ungkap Badar.

Dalam kesempatan itu, Badar menambahkan tingkat inflasi tahun kalender November 2014 sebesar 6,38 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun November 2014 terhadap November 2013 sebesar 7,23 persen.

BPS Provinsi Kalbar mencatat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada November 2014 antara lain, yakni harga BBM, cabai rawit, kangkung, nasi dengan lauk, bubur, sawi hijau, beras, ikan tongkol, telur ayam ras, dan sayur bayam.

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga sepanjang November 2014, yakni daging ayam ras, angkutan udara, emas perhiasan, ikan kembung, tomat sayur, papan, udang basah, minyak goreng, ayam hidup, dan wortel.

Badar menambahkan, dari 82 kota di seluruh Indonesia, tercatat semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kota Padang sebesar 3,44 persen, dan terendah di Kota Manokwari sebesar 0,07 persen.

Kemudian, perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan, yakni semua kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di Kota Tarakan sebesar 1,70 persen; disusul Banjarmasin 1,47 persen; Pontianak 1,41 persen; Sampit 1,33 persen; Tanjung 1,26 persen; Samarinda 1,15 persen; Singkawang 1,07 persen; Balikpapan 1,03 persen; dan Kota Palangkaraya sebesar 0,92 persen, kata Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat.



(U.A057/B/N005/N005) 01-12-2014 14:38:06

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014