Mempawah (Antara Kalbar) – Seorang anak bernama Hendra (14 thn), siswa kelas 1 SMP menjadi korban penembakan senapan angin.

Kejadian berlangsung pada Selasa (10/12) malam sekitar pukul 20.30 WIB di jalan R. Sujarwo Mempawah. Hendra tertembak usai mengambil buah rambutan di pekarangan rumah Dr. MD  Hutasoit. Saat ini korban sedang menjalani operasi guna mengeluarkan peluru yang bersarang di lehernya di RSUD Rubini Mempawah.

Berdasarkan penuturan orangtua Hendra, Asiat, ia tidak mengetahui persis penyebab kejadian yang menimpa anaknya tersebut. Sebab dirinya tidak mengetahui sang anak keluar pada malam itu.

"Dia keluarnya tanpa sepengetahuan keluarga di rumah, tiba-tiba saja setengah jam kemudian kakaknya memberitahukan kalau leher Hendra berdarah dan sudah berada di rumah sakit. Makanya saya langsung ke rumah sakit diantar sama kawan anak saya itu," terang Asiat.

Asiat menjelaskan, ketika dirinya tiba di RSUD Rubini Mempawah Hendra sudah ditangani perawat di ruang UGD. Hendra kemudian di rontgen karena ada peluru bersarang di lehernya.

"Begitu saya sampai di UGD, leher anak saya sudah banyak mengeluarkan darah. Bahkan sampai pakaiannya juga banyak darahnya. Mukanya juga pucat, mungkin karena banyak darah yang keluar. Saya sempat 'shock' melihat kondisinya. Akhirnya di rontgen malam itu juga," kata Asiat.


Paman Hendra, Irfan, mengatakan usai kejadian penembakan tersebut, korban langsung menghampiri rumahnya. Namun saat itu, dirinya tidak ada di rumah sehingga hanya keluarga dirumah dan teman korban yang mengurus korban. "Hendra takut pulang ke rumah, makanya dia langsung ke rumah saya setelah kejadian itu. Lagipula rumah saya tidak jauh dari TKP. Tak lama sampai ke rumah, Hendra langsung dibawa ke Rumkit, tak lama setelah tahu kejadian itu, maka saya langsung menyusul ke Rumkit," tuturnya.

Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Dahomi, membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, berdasarkan keterangan orang tua korban, sebelum kejadian penembakan, korban bersama dua temannya mengambil rambutan di pekarangan rumah Dr. MD Hutasoit. Setelah keluar dari pekarangan rumah, terdengar suara letusan senapan sebanyak dua kali. Dimana pada letusan kedua tersebut, leher korban terlihat berdarah.

"Jadi kemungkinan pada tembakan pertama tidak mengena, namun tembakan kedua langsung bersarang di leher korban," kata Kapolsek.

Meskipun sudah mendapatkan informasi dari orang tua korban, namun pihaknya masih menunggu laporan resmi. Sebab pada saat akan membuat laporan, kondisi korban yang harus segera dioperasi, sehingga membutuhkan keberadaan orang tuanya di rumah sakit.

"Bapak korban sudah menyampaikan kejadian ini ke Mapolsek, namun laporan resminya masih belum dibuat, karena harus segera mendampingi korban untuk pelaksanaan operasi. Makanya setelah operasi ini, keluarga korban akan membuat laporan resminya. Tetapi sudah kita selidiki di TKP dan menemukan rambutan yang diambil. Selain itu kita juga mengecek korban di rumah sakit," jelas Kapolsek.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014