Sintang (Antara Kalbar) – Banjir yang merendam puluhan desa di Kayan Hulu dan Kayan Hilir pada akhir November lalu kini telah surut. Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sintang, Hotler Panjaitan menyampaikan banjir yang terjadi di akhir November lalu tidak sampai membuat Pemkab Sintang harus memberikan bantuan pada korban banjir.

Menurutnya, hal ini dilakukan karena diperkirakan banjir besar justru akan terjadi pada Januari mendatang. “Menurut informasi dari BMKG, intensitas curah hujan akan terus meningkat sehingga Januari nanti diprediksi banjir besar,” katanya.

Adanya prediksi akan terjadi banjir besar ini, membuat Pemkab Sintang tetap menetapkan status siaga bencana banjir. Status ini masih diberlakukan agar Pemkab Sintang sewaktu-waktu bisa menyalurkan bantuan logistik pada korban banjir. Ia mengungkapkan pada akhir November lalu, banjir telah merendam 25 desa di Kayan Hulu dan 12 desa di Kayan Hilir. Namun banjir hanya terjadi selama tiga hari saja sehingga tidak ada tanaman pertanian yang mengalami kerusakan.

“Begitu juga dengan hewan ternak bisa diamankan oleh penduduk,” ujarnya.

Ia menyampaikan pihaknya sudah memerintahkan stafnya untuk terus memantau ketinggian air di Kayan Hulu dan Kayan Hilir. Dikatakannya, saat terjadi banjir kemarin tinggi air mencapai 75 cm dari lantai rumah. Dia juga menyampaikan untuk Kecamatan Dedai, Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu serta Sepauk masih belum yang biasanya menjadi langganan banjir kondisinya saat ini masih aman dari banjir.

Hotler mengungkapkan stok beras cadangan untuk bencana ada sekitar 70 ton. Selain beras, cadangan logistik dan berbagai makanan instan juga tersedia dalam jumlah yang cukup. Dia menghimbau agar masyarakat tetap siaga karena adanya prediksi akan terjadi banjir besar.

“Bupati juga sudah menyampaikan surat edaran untuk meminta camat dapat sedini mungkin sampaikan informasi jika di wilayahnya ada desa yang terendam banjir,” ujarnya.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014