Mempawah (Antara Kalbar) - Pelaku penembakan terhadap pelajar Hendra (14 thn) yang  mencuri rambutan di halaman rumah dr. Hutasoit menyerahkan diri ke aparat kepolisian. Pelaku penembakan seorang pria bernama BHH (39 thn) merupakan anak kandung dr. Hutasoit, mantan direktur RSUD Rubini Mempawah.

Kapolsek Mempawah Hilir, Iptu Dahomi menerangkan pelaku menyerahkan diri langsung ke Polsek Mempawah Hilir pada Rabu (10/12) didampingi kerabatnya. "Sebelumnya Kapolres juga mengimbau agar pelaku segera menyerahkan diri. Dan akhirnya, bersama kerabatnya, pelaku menyerahkan diri ke Polsek sekitar pukul 20.30 WIB," kata kapolsek.

Kapolsek Mempawah timur Iptu Dahomi mengatakan setelah mendapatkan laporan dari pihak korban, aparat kepolisian langsung melakukan penyelidikan di TKP. Didampingi ketua RT setempat, anggota juga memeriksa rumah dr. Hutasoit.

“Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan senjata angin berikut amunisinya di kamar pelaku. Meskipun saat itu pintu terbuka, aparat kepolisian tidak masuk begitu saja, kita koordinasi dengan aparat RT, dan secara bersama-sama masuk ke dalam rumah tersebut, dan akhirnya menemukan senjata angin dan amunisi. Jadi itu menguatkan," jelasnya.

Pihak Kepolisian juga memeriksa saksi-saksi di sekitar TKP. Berdasarkan keterangan saksi yang dikembangkan petugas, pelaku penembakan diketahui mengarah kepada BHH pelaku tunggal penembakan terhadap korban, Hendra (14 thn) siswa SMP. "Kita juga meminta keterangan warga di sekitar TKP, keterangan mereka memang menyatakan kalau pelaku yang menembak, bahkan ada yang menyaksikan langsung kejadian tersebut," ungkap Kapolsek.

Terkait latar belakang terjadinya penembakan itu, pelaku BHH mengaku kesal kepada korban yang telah mencuri rambutan di pekarangan rumahnya. "Tidak ada motif apapun, saya hanya kesal karena anak tersebut mencuri rambutan,” aku BHH.

Kasus tersebut kini ditangani Polsek Mempawah Hilir. Sementara itu, korban dirujuk ke rumah sakit Antonius Pontianak, dikarenakan proses operasi di rumah Sakit Rubini menemukan kendala. Peluru yang bersarang di bagian leher tidak dapat dikeluarkan sepenuhnya.

Menurut penjelasan tim medis di RSUD Rubini Mempawah karena keterbatasan alat, maka Hendra dirujuk ke rumah sakit Antonius Pontianak guna menjalani operasi lanjutan. Sebab ada peluru yang menyangkut ditulang rahang kanan korban. Atas peristiwa itu pihak keluarga pelaku bertanggungjawab atas seluruh biaya pengobatan korban.

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014