Sukadana (Antara Kalbar) - Aksi warga Desa Satai Lestari, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara yang memblokir jalan akses menyulitkan masyarakat yang ada di sekitar menjual hasil bumi.
     Pemblokiran jalan dengan menanami ruas jalan dengan pohon pisang, kelapa, pepaya dan keladi mengakibatkan masyarakat transmigrasi di Desa Kemboja, yang merupakan tetangga desa itu semakin sulit menjual hasil bumi.
    Dikatakan Rajikan, warga transmigran yang juga penjual sayur setiap hari harus melintasi ruas jalan sepanjang 1,3 kilometer yang saat ini berlumpur dan diblokir warga dengan tanaman pisang, kelapa, keladi serta pepaya semakin sulit untuk berjualan.
    "Sebelum diblokir, jalan kalau musim hujan memang licin dan berlumpur sehingga sulit dilalui, kalau sekarang ditanami semakin sulit lagi dilalui," ujarnya.
    Sementara itu, warga Satai Lestari Atansyah yang dijumpai tengah bersama warga menanam pohon di ruas jalan yang berlumpur itu mengharapkan, pemerintah segera merespon kondisi jalan yang merupakan urat nadi masyarakat terutama bagi pelajar serta masyarakat yang menjual hasil bumi.
    "Berharap segera dibangun, karena kasihan masyarakat dan pelajar," kata Atansyah.
    Kepala Desa Satai Lestari Baharudin membenarkan, warga mereka memang sengaja menanam pohon sebagai aksi protes untuk mendapat perhatian agar jalan mereka segera dibangun.
    Karena di desa mereka ruas jalan yang dibangun terakhir pada tahun 2012, sedangkan pada 2013 dan 2014 tidak ada yang bersumber dari APBD.
    "Masyarakat kecewa karena sudah lama menunggu, masalah transportasi jalan," kata Baharudin.


Pewarta: Doel Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014