Singkawang (Antara Kalbar) - Sebanyak 48 korban kebakaran yang berada di kawasan bantaran sungai Singkawang mendapat bantuan logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Senin (22/12).



“Bantuan ini diberikan lebih melihat pada sisi kemanusiaannya, dan tidak memandang apakah mereka itu mendirikan bangunan secara ilegal atau tidak,” kata Kepala BPBD Kota Singkawang, Burhanuddin. 



Burhanuddin menyebutkan, bantuan itu diserahkan kepada Ketua RT 12, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat.



Sementara bantuan yang diberikan adalah berupa 28 kilogram gula pasir, 14 kilogram kopi, selimut, mie instan dan kitware (perlengkapan untuk bayi).



“Saya berharap, bantuan ini dapat meringankan derita korban kebakaran,” harap dia.



Lebih rincinya, jelas dia, bantuan tersebut diberikan kepada Keluarga Ruslan, Ali, Porkan, Ahmad Yani, Kartila, Jojo, A Kiun, Mulyadi, Eli, Yayan, Hasan, Burju A, Hasanuddin dan Jeri. Masing-masing mendapatkan 2 kilogram gula, 5 ons kopi, 2 lembar selimut dan 2 dus mie instan.



Khusus Porkan dan Jojo, masing-masing mendapatkan bantuan kitware, lantaran di keluarga keduanya terdapat bayi. “Bayinya masih berusia beberapa bulan, tentunya sangat membutuhkan kitware,” ungkap Burhanuddin.



Sementara Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Singkawang, Jayadi menjelaskan, bahwa kejadian kebakaran yang sudah menghabiskan belasan rumah kemarin itu sudah dilaporkannya ke BNPB pusat.



“Kita berharap semua pihak dapat memberikan bantuan kepada korban kebakaran,” katanya.



Begitu pula kepada Anggota DPRD Kota Singkawang, khususnya Daerah Pemilihan (Dapil) Singkawang Barat, Jayadi berharap, untuk bisa memperhatikan korban kebakaran ini. “Menolong itukan bisa dalam bentuk materil ataupun moril,” ujar dia.



Dan kalau bisa, lanjut Jayadi, diharapkan kepedulian kepada pengusaha dan masyarakat umum. “Jika ada yang mau memberikan bantuan berupa pakaian yang pantas, makanan dan minuman atau perabotan untuk memasak, tolong bantuan itu disalurkan ke Ketua RT 12,” pinta dia.



Ketua RT 12, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Alfabert mengungkapkan, jumlah korban kebakaran di kawasan bantaran sungai Singkawang tersebut terdiri atas 48 jiwa. Bukan hanya orang dewasa, tetapi juga pelajar SD, dan dua bayi. “Rata-rata korban kebakaran itu kerja sembrawut, pemulung, kuli bangunan dan lainnya.



Sementara ini, lanjut Alfabert, para korban kebakaran sangat membutuhkan bantuan berupa peralatan untuk memasak dan tempat tinggal. “Sekarang ini para korban menumpang di rumah warga lain. Bantuan yang mereka terima masih bersifat spontan dari warga sekitarnya,” katanya.



Sementara itu, seorang korban kebakaran bernama Junaida mengungkapkan, kebakaran dahsyat yang menghanguskan belasan rumah di pinggir Sungai Singkawang di kawasan bantaran sungai Singkawang, Minggu (21/12) kemarin, disebabkan api tungku yang tidak terkendali.



“Tetangga sedang masak menggunakan kayu bakar, karena angin sangat kuat, api tidak terkendali. Karena tungku dekat dinding lalu menjalar ke atap dan merembet ke warung saya di dekatnya,” kata pemilik warung saat ditemui di reruntuhan warungnya, Senin (22/12).



Awalnya, ibu sembilan anak ini mengira, kepulan asap dari kebakaran itu karena tetangganya sedang memasak. Tiba-tiba saja, api menjalar atap warungnya dan dengan cepat menyebar ke rumah-rumah lainnya.



“Angin sangat kencang, makanya api cepat menyebar melalui atap dulu. Tidak ada barang-barang yang sempat kami selamatkan, semuanya ludes hanya dalam sekejap,” ungkap Junaida.



Dia mengatakan, hanya pakaian sebadan yang selamat. Bahkan suaminya hanya mengenakan celana pendek. Saat kebakaran suaminya memang di warung, tetapi tidak sempat lagi menyelamatkan pakaian dan lainnya. “Sekarang saya numpang tempat orang,” ujar Junaida sedih.

Pewarta: Rudi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014