Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya mengingatkan liberalisasi perdagangan seiring dimulainya masyarakat ekonomi ASEAN pada 2015 sekaligus sebagai uji produk antarsesama negara anggota.

"Konsekuensi dari masyarakat ekonomi ASEAN, arus transaksi modal, jasa dan tenaga kerja serta produk akan semakin deras. Persaingan antara negara-negara anggota ASEAN akan teruji di sini," katanya di Pontianak, Kamis.

Menurut Christiandy Sanjaya, untuk itu perlu diambil langkah strategis dengan melakukan peningkatan SDM. "Termasuk sumber daya aparatur, dunia usaha, para profesional dan sumber daya masyarakat," kata dia.

Selain itu, mengembangkan iklim usaha yang kondusif dan mengurangi ekonomi biaya tinggi, membangun dan melakukan perbaikan infrastruktur fisik seperti transportasi, telekomunikasi dan lain-lain.

Kemudian, melakukan penyesuaian dan perbaikan peraturan daerah sehingga memudahkan masuknya investasi serta melakukan pengembangan dan pembinaan sektor-sektor prioritas dan komoditi unggulan yang ada di daerah.

Ia pun berharap baik kalangan pemerintah dan legislatif mampu bersinergi selaku penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Legislatif, lanjut dia, senantiasa berdampingan dengan bupati dan perangkat daerah.

Ia juga mengingatkan, seiring dengan berjalannya reformasi dan pelaksanaan otonomi daerah membuat jiwa nasionalisme seluruh komponen bangsa diindikasikan semakin menipis. "Seiring dengan masuknya idiologi dan aliran asing yang tidak tersaring," ujar dia.

Kondisi itu sudah merasuk mengikis sendi persatuan dan kesatuan masyarakat. Tidak hanya terhadap kaum muda Indonesia, namun yang lebih menyedihkan, ujar Christiandy Sanjaya, idiologi dan aliran-aliran ini masuk melalui kaum elite politik, birokrat, akademisi, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Sehingga menciptakan krisis multidimensi yang mengarah kepada kemerosotan nilai dan norma bangsa Indonesia yang pada akhirnya akan menyebabkan disintegrasi bangsa," katanya.

Oleh karenanya, kata Wagub, pemahaman dan penjiwaan terhadap Pancasila, UUD Negara RI tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika yang dikenal sebagai empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara wajib untuk disosialisasikan. "Tujuannya agar seluruh komponen bangsa dan masyarakat kembali memiliki jiwa nasionalisme, kesatuan dan persatuan serta dapat menerapkannya kedalam kehidupan sehari-hari," kata dia.

Ia berharap, dengan berbagai tantangan ke depan, semua pihak harus bersama bahu membahu menuju kesejahteraan bangsa Indonesia.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014