Pontianak  (Antara Kalbar) - Laju inflasi Desember 2014 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mencapai 2,82 persen, mengalami kenaikan dibanding sebelumnya 1,41 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik Kalbar Badar.

"Sementara untuk tingkat inflasi tahun ke tahun dari Desember 2014 terhadap Desember 2013 sebesar 9,38 persen," kata Badar saat menyampaikan berita resmi statistik di Pontianak, Jumat.

Badar menjelaskan inflasi sebesar 2,82 persen sepanjang Desember 2014, terjadi karena kenaikan indeks pada semua kelompok pengeluaran, yakni tertinggi terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 7,61 persen.

Kemudian disusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 2,55 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 2,54 persen; bahan makanan 1,18 persen; kesehatan 0,51 persen; sandang 0,50 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga seebsar 0,69 persen, kata Badar.

"Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sepanjang Desember 2014, yakni premium, angkutan udara, nasi dengan lauk, angkutan dalam kota, kontrakan rumah, tarif listrik, daging ayam ras, beras, semen, dan rendang," ungkapnya.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, diantaranya mie kering instan, ikan tenggiri, apel, pisang, ikan tongkol, sawi putih, jeruk, dan sawi hijau.

Untuk tingkat inflasi tahun ke tahun, yakni Desember 2014 terhadap Desember 2013 masing-masing sebesar 9,38 persen, dan 9,38 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2012 dan 2013 masing-masing sebesar 6,62 persen, dan 9,48 persen, dan inflasi Desember 2013 terhadap Desember 2012, dan Desember 2012 terhadap Desember 2011 masing-masing sebesar 6,62 persen, dan 9,48 persen.

Badar menambahkan, dari 82 kota di seluruh Indonesia, tercatat semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di Kota Merauke sebesar 4,53 persen, dan terendah di Kota Meulaboh 1,17 persen.

Kemudian, perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan, yakni semua kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi di Kota Pontianak sebesar 2,82 persen, kemudian disusul Samarinda 2,52 persen; Tarakan 2,49 persen; Tanjung 2,38 persen; Singkawang 2,33 persen; Balikpapan 2,31 persen; Sampit 2,01 persen; Palangkaraya 1,69 persen, dan Kota Banjarmasin sebesar 1,63 persen, kata Badar.


(U.A057/B/N002/N002) 02-01-2015 13:17:25

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015