Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengklaim penemuan ekor pesawat Air Asia QZ8501 berada di lokasi hasil pemodelan yang dibuat tim BPPT.
Kepala BPPT Unggul Priyanto di Puskodal Operasi KR Baruna Jaya I di Jakarta, Rabu mengatakan dengan pemodelan yang dibuat tim BPPT kemungkinan keberadaan reruntuhan pesawat di area baru diyakini lebih besar dibanding area yang saat ini menjadi fokus pencarian jenazah.
Lebih lanjut, ia mengatakan perhitungan BPPT badan utama pesawat berada di sebelah barat laut dari area yang dipetakan Basarnas sebelumnya.
"Kami menduga, tempat ditemukannya bagian pesawat dan jasad bukanlah letak reruntuhan pesawat sesungguhnya," katanya.
Sedangkan berdasarkan laporan yang diterima oleh Puskodal Operasi KR Baruna Jaya BPPT, pukul 15.33 WIB, Baruna Jaya I sedang melaksanakan survei multibeam dan survey magnetometer di lokasi prioritas tambahan II dimana ditemukan ekor pesawat tersebut.
"Apabila dimungkinkan juga akan menurunkan ROV," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan pada operasi pencarian badan pesawat Air Asia hari ini tim SAR gabungan telah menemukan ekor pesawat AirAsia QZ8501 di dasar laut sektor prioritas tambahan II, Selat Karimata, pada pukul 10.30 WIB.
Menurut Bambang, laporan yang sudah terkonfirmasi dari tim di lapangan bahwa dapat dipastikan benda yang ditemukan itu adalah ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu 28 Desember 2014.
(V002/Subagyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015