Pontianak (Antara Kalbar) - Deputi Bidang TI, Energi dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza menilai Indonesia perlu mengembangkan sistem industri energi berbasis biomassa.
"Biomass menjadi sumber utama energi di Indonesia," kata Hamman di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis.
Menurut dia, energi berbasis biomass guna menjaga kontinuitas pasokan energi ramah lingkungan dan mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Saat ini, lanjut dia, biomass mewakili sekitar 20 persen dari pasokan energi primer Indonesia.
Perubahan dalam matriks pasokan energi menyajikan banyak kesempatan dan tantangan untuk produksi bioenergi dan penggunaannya," ujarnya.
Riza mengatakan pada sisi lain, peran teknologi berdasarkan Energi Baru Terbarukan (EBT) akan lebih penting di masa depan, namun potensi biomassa saat ini tidak bisa langsung dan dimanfaatkan secara maksimal tanpa inovasi teknologi.
"Pengembangan potensi biomassa butuh kemampuan teknologi pembuatan bahan bakar terutama bahan bakar cair," kata dia.
Ia menambahkan perkembangan teknologi pada biofuel telah menjadi perhatian BPPT sejak beberapa tahun yang lalu melalui kegiatan penelitian, pengembangan, teknik dan operasi untuk produksi biofuel.
"Rencana aksi dilakukan itu mencakup pengembangan dan membangun kemitraan strategis dalam terutama pada penerapan teknologi," jelasnya.
Saat ini menurutnya tantangan utama untuk menyediakan kebutuhan masyarakat dengan apa yang inginkan adalah energi bersih, murah dan efisien seperti listrik atau bahan bakar cair, dengan cara yang ramah lingkungan.
Dengan pengecualian biomassa tradisional, penggunaan energi terbarukan di Indonesia saat ini masih terbatas, terutama dibandingkan dengan potensinya.
"Bioenergi dan pembangunan pedesaan pada hakikatnya saling terkait. Dengan memberikan energi pada tingkat lokal, bioenergi dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan sosial dan ekonomi di daerah pedesaan," kata dia.
Untuk peningkatan penggunaan bioenergi juga akan membawa banyak manfaat lingkungan.
Bioenergi tidak harus dianggap sebagai obat mujarab untuk memecahkan masalah pertanian dan energi di daerah pedesaan, tetapi sebagai kegiatan yang dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, pasokan energi, lingkungan dan keberlanjutan.
(KR-DDI/N004)