Pontianak (Antara Kalbar) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo memuji kebijakan Wali Kota Pontianak Sutarmijdi membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak saat meninjau rumah sakit tersebut, Senin (12/1) sore.

“Ini bagus sekali, saya salut dan mengapresiasi dengan Pak Wali Kota yang mempunyai inisiatif membangun rumah sakit yang sebegini bagusnya untuk masyarakat daerah sini bahkan hingga Kabupaten Kubu Raya,” ujarnya.

Kendati kunjungan yang dilakukannya ini dalam rangka meninjau fasilitas kesehatan dikaitkan dengan peningkatan akses Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kalimantan Barat, namun ia berjanji berusaha semaksimal mungkin membantu perkembangan rumah sakit tersebut dari sisi peralatan medis. “Secara umum apa yang sudah ada di rumah sakit ini sudah cukup memadai, namun dari sisi peralatan medis masih kurang,” ungkap Untung.

Dikatakannya, pihaknya akan berusaha membantu namun teknisnya harus terlebih dahulu dikoordinasikan dengan pihak terkait di Kemenkes RI Jakarta. “Saya belum tahu teknisnya karena harus koordinasi sama teman-teman di Jakarta,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Sutarmidji mengatakan, RSUD Kota Pontianak sangat membutuhkan pengadaan beberapa alat medis terutama alat operasi bedah saraf. Penyediaan alat tersebut guna menunjang dokter spesialis bedah dalam memberikan pelayanan kesehatan. Karenanya, ia berharap kekurangan peralatan medis untuk RSUD Kota Pontianak mendapat perhatian dan bantuan dari pemerintah pusat. “Tahun 2016 sebagian alat akan kita penuhi. Saya juga sudah bicara dengan Pak Gubernur, beliau juga akan membantu. Dari kementerian juga kita harapkan ada bantuan peralatan,” harapnya.

Tenaga medis untuk pelayanan tindakan medis penyakit saraf diakui Sutarmidji sudah tersedia namun peralatan medisnya belum tersedia. “Dokter saraf kita sudah ada tapi alatnya belum ada dan harganya cukup mahal,” ujarnya.

Total dana yang dibutuhkan untuk memenuhi peralatan di RSUD Kota Pontianak diperkirakan sekitar Rp 70 miliar. “Mungkin belum cukup. Kalau gedungnya sudah selesai, baru ada anggaran untuk nambah peralatan. Yang terpenting, kita bisa melayani masyarakatnya dulu,” ujarnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015